“Saya selalu melihat cabang olahraga yang punya prestasi kalau pengurusnya kuat. Cabang olahraga tidak berprestasi pasti pengurusnya amburadul,” kata Setiawan.
“Saya melihat kepemimpinan Pak Daud sudah cocok. Target medali emas squash PON XXI adalah delapan emas karena kalau saya melihat susunan pengurus nggak ada alasan,” ucap Sekda Jabar.
“Itulah tantangan yang harus kita lakukan. Perbanyak kompetisi, lakukan saja,” katanya.
Baca Juga:KABAR JABAR DARI ARAFAH Jemaah Haji Jabar Berburu Makanan Indonesia Sampai MancanegaraDampak Dari Revenge P*rn Bikin Mental Down Terpuruk, dan Sulit Sosialisasi
Untuk semakin mempopulerkan squash, lanjut Setiawan, perlu disisipi unsur entertainment atau sportainment yang dapat menghibur dan menarik minat masyarakat terhadap cabor menyehatkan ini.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Squash Indonesia (PB PSI) Sylviana Murni menyebut, squash menjadi salah satu cabor potensial bagi Indonesia untuk menyabet prestasi hingga di skala internasional.
“Potensi Indonesia di nomor ganda,” ucap Sylviana.
“Kita tidak boleh berhenti di pelantikan dan pelantikan, tapi pembinaan dan sosialisasi penting,” katanya.
Sylviana juga berpesan agar setiap pengurus mengedepankan kepentingan organisasi bahkan lebih jauh lagi kepentingan Indonesia untuk meraih prestasi.
“Bagaimana memperjuangkan merah putih, itu yang utama. Sekali lagi saya berharap Jabar menjadi pionir, tercepat, musprov tercepat, lagi libur panjang pelantikan,” tuturnya.
Ketua Pengprov Squash Jabar Daud Achmad merasa bangga sekaligus mendapat beban diamanahi memimpin pengurus provinsi Squash Jabar.
Prestasi squash Jabar di Indonesia masih nomor satu dan di tingkat internasional, PB PSI mengirim ke luar negeri banyak atlet dari Jabar.
Baca Juga:Peraturan Baru Revenge P*rn Di IndonesiaMonique Rijkers Usul Untuk Seluruh Ponpes Nyanyi Lagu Yahudi? Wah Ini Sih Kebangetan Pasti Banyak Netizen Yang Silaturahmi Ke Akun Instagramnya
“Harapan saya prestasi ini tidak hanya dipertahakan, tapi ditingkatkan. Terus berkiprah di internasional apakah tingkat ASEAN, asia, bahkan dunia. Kuncinya yakin,” ucap Daud.
Sebagai pengurus, dirinya wajib optimistis menjalankan organisasi sebaik mungkin serta harus mampu mengasah dan mengasuh atlet agar bisa terus mengembangkan potensinya.
“Kita pengurus adalah bekerja, bukan mencari yang tidak-tidak. Olahraga squash belum terlalu populer, artinya kita harus terus bekerja keras,” ujarnya.