Puluhan Petugas Tampak Memotong dan Mengemas Daging Kurban di Lingkungan Masjid Nurul Amanah

Puluhan Petugas Tampak Memotong dan Mengemas Daging Kurban di Lingkungan Masjid Nurul Amanah
Puluhan Petugas Tampak Memotong dan Mengemas Daging Kurban di Lingkungan Masjid Nurul Amanah (Istimewa)
0 Komentar

sumedangekspres – Masjid Nurul Amanah Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah tahun 2023 ini menerima delapan ekor sapi dan 11 ekor kambing kurban. Selain itu, puluhan petugas lainnya tampak memotong dan mengemas daging kurban itu untuk dibagikan kepada masyarakat.

Pelaksanaan pemotongan hewan kurban dilaksanakan setelah sholat Idul Adha. Bertempat di lingkungan Masjid, Komplek Perumahan Alam Asri RW 12 Desa Sindangpakuan Kecamatan Cimanggung. Kamis (29/6).

“Tahun ini di lingkungan Masjid Nurul Amanah memotong hewan kurban sebanyak delapan ekor sapi dan 11 ekor kambing kurban,” ujar Ketua Panitia hewan kurban Ustadz Heriana Firdaus di lokasi kegiatan.

Baca Juga:Pedagang Sayuran di Sekitar Pasar Tradisional Tanjungsari Mengaku Mengalami Penurunan Harga Pasca Idul AdhaDiduga Mengantuk Sebuah Mobil Sedan Terperosok ke Jurang, Bumil Lolos dari Maut

Dia mengatakan, untuk daging hewan kurban yang telah dipotong potong nanti akan dibagikan ke masyarakat melalui RW masing-masing, yang ada dilingkungan perumahan.

Ia menjelaskan, dana untuk membeli hewan kurban merupakan dana umat. Hasil daripada kolektif dari masing-masing warga perumahan serta masyarakat umum lainnya.

“Kegiatan kurban di lingkungan perumahan ini merupakan agenda tahununan yang rutin dilakasanakan. Sedangkan jumlah hewan kurban tahun kemarin dan sekarang sama tidak ada penurunan dan sama jumlahnya,” jelasnya.

Dijelaskanya, setelah daging kurban dibungkus pihak panitia nantinya menyerahkan daging kurban ke masing masing-masing RW di lingkungan perumahan sekitar dan tidak menggunakan kupon. Lalu dibagikan langsung ke rumah-rumah warga.

“Mulai dari proses penyembelihan kita lakukan sendiri oleh para petugas dan takmir masjid. Kemudian kita bagi langsung ke rumah-rumah masyarakat,” urainya.

Panitia sengaja mengatur sistem tersebut untuk menghindari keramaian di Masjid.

“Nantinya katua RW yang mengatur siapa warga yang berhak menerima daging kurban karena sebelumnya ketua rw telah mendatanya,” jelasnya lagi. (kos)

0 Komentar