sumedangekspres – Sejarah singkat Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang, destinasi wisata dekat Pintu Tol Cisumdawu ini cocok untuk dijadikan tempat ngedate sama Ayang untuk mendapatkan Quality Time dan wawasan baru.
Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang adalah sebuah museum yang sarat dengan sejarah dan nilai luhur Sumedang serta Tatar Sunda.
Untuk bisa sampai ke Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang ini Bro Sis bisa mengakses jalan tol Cisumdawu.
Baca Juga:Museum Date Sama Ayang di Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang, Hanya 10 Menit Dari Pintu Tol CisumdawuSegera Merapat, Top Up ML di Situs Paling Murah Ini Auto Untung, Bayar Dikit Menang Banyak
Waktu tempuh dari Pintu Tol Cisumdawu ke Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang hanya sekira 10 menit.
Akan sangat mengasyikan jika Bro Sis mengajak Doi untuk kencan di Museum Srimanganti Sumedang. Yap, Museum Date! Asyik kan?
Sejarah Singkat Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang
Museum Prabu Geusan Ulun adalah sebuah museum yang didirikan pada tanggal 13 maret tahun 1974. Museum Prabu Geusan Ulun ini berada di Kabupaten Sumedang.
Pendirian Museum Prabu Geusan Ulun ini untuk mengingat dan menunjukan bahwa dahulu di Kabupaten Sumedang ini ada Kerajaan yang besar dan jaya. Kerajaan tersebut adalah kerajaan Sumedang Larang.
Museum ini dijadikan tempat menaruh barang-barang pusaka peninggalan kerajaan. Ada Mahkota raja yang diletakkan di Museum ini.
Pada mulannya Museum ini tidak bernama Museum Prabu Geusan Ulun melainkan Museum Sumedang. Namun karena kurang Pas dan ada beberapa pendapat, Akhirnya Museum ini berganti nama menjadi Museum Prabu Geusan Ulun.
Museum ini memiliki 6 gedung yaitu Bumi Kaler, Gedung Srimanganti ,Gedung Gendeng, Gedung Gamelan, Gedung Pusaka dan Gedung Kereta.
Baca Juga:Ridwan Kamil Apresiasi Kinerja ADPMET Perjuangkan Bagi Hasil yang Lebih BerkeadilanKKJ – PKJB 2023 Digelar 7 – 9 Juli 103 UMKM Kriya Siap Meramaikan Gedung Sate
Yang memiliki kelebihan dan sejarahnya sendiri. Pertama yaitu Bumi Kaler, Gedung ini didirikan pada tahun 1850 gedung ini didirikan untuk tempat tinggal keluarga dari Bupati pada saat itu.
Gedung ini didirikan pada masa pemerintahan Pangeran Soeria Koesoemah Adinata.