Diharapkan bahwa perjalanan dari Bandung ke Cirebon akan memakan waktu kurang dari 60 menit ketika jalan tol ini selesai.
Bandara Kertajati akan menjadi titik pertemuan jalan tol ini, memfasilitasi pengguna dari Bandung dan Cirebon.
Pembangunan jalan tol ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu seksi 1 dan seksi 2 yang dikerjakan oleh pemerintah dengan total panjang 28,50 kilometer, serta seksi 3 hingga seksi 6 yang dikerjakan oleh swasta dengan total panjang 32,60 kilometer.
Baca Juga:Ngebakso Sama Ayang di Bakso Boedjangan Jatinangor – Sumedang, 10 Menit dari Exit Tol Cisumdawu Gerbang CileunyiEnaknya Drive Thru McDonald’s Sumedang Dekat Exit Tol Cisumdawu Gerbang Sumedang Utara
Seksi 1, yaitu Ruas Cileunyi-Pamulihan, telah beroperasi secara resmi pada 25 Januari 2022. Seksi 2, yaitu Ruas Pamulihan-Sumedang, dan seksi 3, yaitu Ruas Sumedang-Cimalaka, beroperasi secara resmi pada 15 Desember 2022 tanpa memungut tarif.
Sementara itu, seksi lainnya ditargetkan selesai pada akhir Februari 2023, namun target tersebut terlambat dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan penyelesaiannya sebelum Lebaran 2023. Pada 28 Februari 2023, seksi 2 dan 3 dari Tol Cisumdawu mulai dikenakan tarif.
Tarif seksi 1, yaitu Ruas Cileunyi-Pamulihan, juga mengalami kenaikan dari Rp1.000 per kilometer (gol.1) menjadi Rp1.450 per kilometer.
Proyek jalan tol ini dimulai dengan peletakan batu pertama pada 29 November 2011 oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di interchange Rancakalong Desa Citali, Kelurahan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
Pada 25 Oktober 2013, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meninjau proyek ini dan berharap jalan tol ini akan selesai pada tahun 2016 bersamaan dengan pembangunan Bandara Udara Internasional Kertajati di Majalengka.***