“Selama ini setiap acara FP2TPKI yang kegiatannya setahun dua kali dengan tempat yang berbeda-beda, bahasannya selalu serius. Kali ini kehadiran Pak Aqua diharapkan dapat membuat suasananya berbeda, lebih rileks namun tetap berisi dan “bergizi”. Ada sisi lain yang menjadi topik diskusi,” kata pria rendah hati yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur itu.
Sebelum acara, Prof Maftuch dan Dr Aqua Dwipayana intens diskusi tentang perikanan dan kelautan dan peran perguruan tinggi untuk memajukannya. Banyak hal menarik yang mereka bicarakan.
Beberapa jam sebelum tampil menyampaikan materinya, tepatnya Minggu pagi 23 Juli 2023, Dr Aqua Dwipayana masih menyempatkan waktu silaturahim dan diskusi sama Prof Maftuch. Sambil sarapan pagi di Hotel Grand Rohan Yogyakarta, dua sahabat lama itu akrab dan intens membicarakan tentang kondisi perikanan dan kelautan.
Baca Juga:Harga Beras Tak Membuat Masyarakat MenjeritDr Aqua Dwipayana: Hotel Jangan Fokus pada Pelayanan Formal, Pentingkan Interaksi Personal dengan Setiap Tamu
Saat pertemuan itu Prof Maftuch juga bercerita tentang acara FP2TPKI yang dimulai sejak Sabtu 22 Juli 2023. Berlangsung dari pagi sampai malam. Dr Aqua Dwipayana menyimak semua yang disampaikan Prof Maftuch.
Mereka sepakat melihat potensi perikanan dan kelautan di Indonesia masih sangat besar dan selama ini belum digarap secara optimal. Perlu kolaborasi yang lebih intens antara kalangan akademisi atau perguruan tinggi dan industri serta pemerintah agar ke depan bisa lebih maksimal lagi mengelola bidang perikanan dan kelautan.
“Saya dan teman-teman di perguruan tinggi terus berbenah dengan meningkatkan kualitas SDM, baik para dosen maupun mahasiswa. Sehingga ke depan kolaborasi dengan industri dan pemerintah lebih meningkat lagi,” pungkas Prof Maftuch.
*Menjamu Makan Siang*
Sebagai wujud menghormati Prof Maftuch dan para pengurus inti FP2TPKI, Rabu siang sebelum menyampaikan materinya, Dr Aqua Dwipayana mengundang mereka ke rumahnya yang di Yogyakarta. Sekaligus menjamu makan siang.
Dr Aqua Dwipayana menyampaikan undangannya saat ketemu Prof Maftuch di Hotel Grand Rohan. Hal ini merupakan kebiasaannya sekeluarga sejak lama yang selalu menjamu para tamunya ke rumah Yogyakarta, sebutan buat rumahnya yang di Kota Gudeg tersebut. Tidak hanya itu, bahkan banyak teman mereka yang dipersilakan menginap di rumah yang sejak delapan tahun tahun terakhir telah dijadikan tempat bermalam oleh ribuan orang.