Jika dugaan ini benar, maka usia candi ini lebih muda dari Candi di situs Batujaya yang merupakan peninggalan abad ke-2, tetapi hampir sejajar dengan Candi Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah.
Beberapa ciri arsitektur candi ini menunjukkan kemiripan dengan candi-candi tua seperti Dieng di Jawa Tengah.
Penemuan Candi Bojongmenje juga menunjukkan adanya perkampungan masyarakat tertentu di daerah tersebut, yang kemungkinan merupakan bagian dari sebuah struktur kerajaan besar.
Baca Juga:Wisata Alam Lembah Tengkorak di Sumedang, Indah dan Menyeramkan : Pernah Hilangkan 8 Pelajar SMK yang CampingMenyusuri Danau dan Keindahan Alam Tersembunyi di Sumedang
Ada indikasi bahwa selain Candi Bojongmenje, kemungkinan ada pula candi-candi sejenis yang didirikan oleh masyarakat tersebut sebagai tempat ibadah.
Penemuan Candi Bojongmenje sangat penting dalam mengungkap sejarah percandian di wilayah Tatar Sunda.
Selama ini, peran orang Sunda dalam sejarah percandian kurang diperhatikan. Namun, bukti-bukti epigrafis menunjukkan bahwa wilayah Tatar Sunda memiliki pusat kerajaan Hindu, yaitu Tarumanagara.
Dengan penemuan Candi Bojongmenje, diharapkan sejarah percandian di wilayah ini dapat lebih terang dan diakui secara lebih luas.
Meskipun lokasinya cukup memprihatinkan dan terletak dekat dengan pabrik, penemuan Candi Bojongmenje tetap menarik perhatian.
Proses ekskavasi dan pembangunan kembali bangunan candi masih berlangsung, dan diharapkan dapat membuka tabir sejarah percandian di wilayah Tatar Sunda dengan lebih baik.***