Pesona dan Keunikan Kampung Adat di Sumedang, Rumah Adat yang Masih Dilestarikan

Keunikan Kampung adat di Sumedang
Keunikan Kampung adat di Sumedang(dearchitectblog.wordpress.com
0 Komentar

sumedangekspres– Keunikan Kampung adat di Sumedang, ternyata di Sumedang masih ada kampung adat yang memiliki keunikan tersendiri. Sebuah perkampungan unik berdiri di kaki Gunung Lingga atau tepatnya di Dusun Sempurmayung, Desa Cimarga, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang. Keunikannya lantaran di sana masih berdiri sejumlah rumah adat.
Rumah adat yang berdiri menyerupai desain rumah adat Sunda bernama Julang Ngapak. Itu terlihat dari bentuk atapnya yang berbentuk segitiga dengan sayap yang melebar di kedua sisinya.

Salah satu yang mendiami rumah adat itu adalah Dini Musdiana (32). Ia menyebut, sejumlah rumah adat yang berdiri dibangun oleh pemerintah melalui program tramsmigrasi lokal pada sekitaran tahun 2002.

Kampung adat ini berdiri melalui program transmigrasi lokal pada sekitaran tahun 2002.

Baca Juga:Menjelajahi Jalur Hiking dan Trekking di Ketinggian 1684 Mdpl Sumedang, Yuk Eksplorasi Bareng BestieMenyaksikan Upacara Adat dan Seni Tari Tradisional di Sumedang.

Ia melanjutkan, rumah adat yang berdiri awalnya berjumlah 90 unit rumah dengan bentuk yang seragam. Namun kini yang tersisa hanya tinggal sekitar 56 unit rumah dengan beragam bentuk.

Rumah yang diubah ada juga yang hanya dari sisi bahannya saja namun secara bentuk masih dipertahankan

Ia melanjutkan, rumah adat Sempurmayung berdiri saat Bupati Sumedang kala itu dijabat oleh Misbach. Ia sendiri pindah ke kampung adat Sempurmayung dari yang semula tinggal di dusun Cipeundeuy, Desa Cimarga. Ia menempati salah satu rumah adat bersama istrinya dan dua buah hatinya.

Warga lainnya, Maryadi atau akrab disapa Ade (50) mengungkapkan, dirinya merupakan warga asli Sumedang yang pada saat itu terpilih dalam program pemerintah berupa transmigrasi lokal di kampung adat Sempurmayung.

Ia sendiri sebelumnya merupakan bagian dari warga transmigrasi dari Aceh asal Sumedang.

Ia yang telah menetap di kampung adat Sempurmayung dari sejak perkampung itu berdiri, awalnya merasa aneh dengan bentuk bangunan rumahnya yang seragam dan menyerupai perkampungan adat.

Ia baru tahu kenapa bentuk bangunannya seragam setelah mendengar perkataan dari Kepala Desa (Kades) yang saat itu dijabat oleh Kades bernama Darmo dengan Bupatinya saat itu yang masih dijabat oleh Misbach.

Baca Juga:Gunung Kareumbi Sumedang, Menguji Adrenali Berpetualang di Rumah Macan KumbangAkses Tol Cisumdawu Masih Gratis Setelah Diresmikan, Inilah Pilihan Tempat Makan Exit GT Paseh

Jadi perkampungan Sempurmayung ini tujuan awalnya akan dijadikan sebagai kampung wisata

0 Komentar