Menyusuri Keunikan Hutan Mangrove dan Ekosistemnya, Kenapa di Waduk Jatigede Sumedang Tidak Ada?

Menyusuri Keunikan Hutan Mangrove dan Ekosistemnya, Kenapa di Waduk Jatigede Sumedang Tidak Ada?
Keunikan Hutan Mangrove dan Ekosistemnya, Kenapa di Waduk Jatigede Sumedang Tidak Ada? (ist/earth.com)
0 Komentar

sumedangekspres – Menyusuri keunikan Hutan Mangrove dan Ekosistemnya, kenapa di Waduk Jatigede Sumedang tidak ada?

Hutan bakau, yang juga dikenal dengan sebutan hutan mangrove dalam bahasa Inggris, adalah jenis hutan yang tumbuh di perairan payau dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Hutan ini biasanya berkembang di wilayah berlumpur dengan akumulasi bahan organik, serta di teluk yang terlindung dari gelombang dan di sekitar muara sungai, tempat air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawa dari hulu.

Baca Juga:Wisata Pemandian Air Panas di Kaki Gunung Sumedang, Pilihan Tepat Untuk RelaksasiTiga Rekomendasi Tempat Streaming Drakor

Ekosistem hutan bakau memiliki keunikan tersendiri karena tanahnya yang berlumpur mengurangi gesekan tanah, tingginya kadar salinitas tanah, dan mengalami perubahan banjir pasang surut.

Hanya sedikit jenis tumbuhan yang mampu bertahan hidup di lingkungan tersebut, dan sebagian besar merupakan jenis mangrove yang telah mengalami adaptasi dan perkembangan khusus.

Pohon-pohon bakau biasanya tumbuh di daerah yang memiliki iklim lebih hangat, terutama di sekitar khatulistiwa dan daerah tropis, serta beberapa di tingkat lebih rendah di daerah subtropis.

Di Indonesia, terdapat luas hutan bakau sekitar 2,5 hingga 4,5 juta hektar, menjadikannya sebagai hutan bakau terbesar di dunia, melebihi negara-negara seperti Brasil (1,3 juta ha), Nigeria (1,1 juta ha), dan Australia (0,97 ha) (Spalding et al, 1997, Noor et al, 1999).

Luas hutan bakau di Indonesia mencapai 25 persen dari total luas hutan bakau di seluruh dunia.

Namun, sayangnya, beberapa wilayah hutan bakau di Indonesia berada dalam kondisi kritis.

Di sepanjang Pesisir Sunda, wilayah hutan bakau yang luas dan relatif tenang dengan arus sungai-sungai besar, seperti di pesisir timur Sumatera dan pesisir barat dan selatan Kalimantan, telah tergerus karena kebutuhan akan lahan penduduk.

Baca Juga:Rekomendasi Tiga Drakor Bertemakan Zombie yang Cocok di Tonton Bersama Ayang7 Drakor Terbaru 2023, Layak Di Tonton Dan Dinantikan Tiap Episodenya!

Namun, di bagian timur Indonesia, tepatnya di tepi paparan Sahul, hutan bakau masih berada dalam kondisi yang baik, khususnya di sekitar Teluk Bintun di pantai barat daya Papua.

Luas hutan bakau di Papua mencapai sekitar 1,3 juta hektar, yang merupakan sekitar sepertiga dari total luas hutan bakau di Indonesia.

0 Komentar