Pangeran Selingsing menangis saat Elang Sutajaya menasihati Pangeran Purabaya. Apalagi saat Elang Sutajaya menoleh ke arahnya, isak tangisnya tiada henti.
Air matanya menjadi danau. Pangeran Purabaya, sebaliknya, berubah menjadi kura-kura. Kisah ini telah diturunkan dari generasi ke generasi dan masih sangat populer hingga saat ini. Karakter yang sama muncul dalam beberapa cerita dengan plot yang berbeda.
Beberapa orang mengira akan selalu ada perang, yang mengakibatkan sang pangeran berteriak tanpa henti dari waktu ke waktu.
Baca Juga:Perlawanan Rakyat Singaparna Jawa Barat Melawan Jepang Dipimpin Oleh?Beginilah Syarat dan Ketentuan Layanan Sambara!
Selain itu, sebagian masyarakat percaya bahwa telaga ini merupakan peninggalan pembaptisan dari legenda Raja Siliwang.
Oleh karena itu, mereka percaya bahwa nama Remis berasal dari kata bahasa Sunda Reumis yang artinya titik embun.
Destinasi wisata ini terletak di tengah hutan dengan pemandangan yang menakjubkan.
Airnya juga cukup jernih dan Anda bisa merasakan suasana sejuk khas pegunungan.
Telaga asri nan teduh ini terletak di Desa Kaduela, Pasawahan, sekitar 30 km barat laut Kuningan tengah atau 20 km barat daya Cirebon.
Untuk menuju ke sana Anda bisa menggunakan bus Jakarta – Cirebon dan turun di Pasar Cilimus kemudian melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum menuju Pasawahan.
Di tempat wisata ini ibu-ibu bisa menyusuri jalan setapak di sekitar danau.
Baca Juga:Tingkatkan Investasi, Gubernur Ridwan Kamil Jemput Bola ke Tiongkok5 homestay di Sumedang, Sangat Nyaman Untuk Menginap Bareng Keluarga!
Moms juga bisa bersantai dan menikmati rimbunnya pepohonan di kabin dan restoran tepi danau.
Namun, jika ingin menjelajahi danau, Anda juga bisa menyewa perahu kayuh. Anda tidak perlu khawatir karena hanya membayar Rp 5.000 sebagai biaya tiket.
(PKL / SILVIA SEPTIANTI)