Wisata Edukasi Sejarah dan Peninggalan Kolonial Benteng Pasir Kolecer dan Benteng Pasir Laja di Kota Sumedang

Wisata Edukasi Sejarah dan Peninggalan Kolonial Benteng Pasir Kolecer dan Benteng Pasir Laja di Kota Sumedang
Wisata Edukasi Sejarah dan Peninggalan Kolonial (kolase sumedangekspres)
0 Komentar

Lokasi pembangunan benteng Pasirkolecer tidak berhadapan langsung dengan kota Sumedang tetapi berada di belakang atau selatan benteng Pasirlaja.

Jarak Benteng Pasirkolecer dengan Benteng Pasirlaja sekitar 500 meter.

Benteng Pasir Laja di Kota Sumedang

Sama halnya dengan dibangunnya Benteng Pasirlaja yang digunakan sebagai salah satu benteng pertahanan yang mengelilingi pusat kota Sumedang, Benteng Pasirkolecer juga memiliki fungsi yang sama sebagai salah satu benteng pendukung yang mengelilingi kota Sumedang.

Benteng ini dibangun sekitar tahun 1915 sekitar 2 km sebelah selatan pusat kota Sumedang.

Baca Juga:Wisata Unik Sumedang Danau Tersembunyi dan Sumber Mata air yang Menjadi Incaran WisatawanWisata Unik Sumedang Menikmati Sunrise di Puncak Gunung, Yuk Intip 5 daftar Gunung Sumedang yang cocok untuk Melihat Sunrise!

Benteng Pasirlaja merupakan kompleks karya peninggalan penjajah Belanda. Di lokasi ini terdapat tiga bangunan permanen yang jaraknya tidak terlalu jauh.

Benteng Pasirlaja terletak di kawasan Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan, tepatnya di Dusun Gunung Gadung. Jaraknya tidak terlalu jauh dari ujung Dusun Gadung, sekitar 100 meter ke arah timur laut.

Saat ini kompleks benteng Pasirlaja dikelilingi oleh lahan pertanian dan perkebunan dengan berbagai tumbuhan. Di sebelah tenggara kawasan Benteng Pasirlaja terdapat lapangan olahraga yang dapat digunakan sebagai lapangan sepak bola kecil.

Lapangan ini terletak di atas bangunan benteng pertama yang menghadap ke barat, dengan atap yang menjorok ke lapangan.

Benteng Pasirlaja dibangun sekitar tahun 1915 di perbukitan Pasirlaja pada ketinggian sekitar 680 mdpl, satu sisi bangunan menghadap langsung ke pusat kota Sumedang sekitar 2 km ke arah utara.

Bangunan bunker berjendela (bangunan ketiga benteng) berfungsi sebagai view dari segala aktivitas di pusat kota Sumedang.

Dari posisi tersebut, pramuka dapat dengan mudah dan jelas mengamati aktivitas kota Sumedang, terutama di hari yang cerah. Sedangkan dua bangunan benteng yang luasnya sekitar 18m2, luas, digunakan sebagai garnisun tentara kolonial Belanda.

0 Komentar