sumedangekspres – Cerita horor Cerita Horor Jawa Kisah Nyatamemang selalu memiliki daya tarik tersendiri dengan kentalnya nuansa budaya dan mistis. Berikut ini adalah salah satu kisah horor Jawa asli yang menyeramkan.
Meskipun cerita horor Jawa sebagian besar fiksi, beberapa kisah nyata telah menjadi bagian dari mitos dan legenda lokal. Salah satu cerita yang paling terkenal adalah tentang “Kuntilanak”. Konon, Kuntilanak adalah sosok wanita yang meninggal saat hamil di luar nikah dan kemudian menjadi hantu gentayangan.
Banyak warga sekitar yang mengaku pernah melihat atau merasakan keberadaan Kuntilanak di lingkungannya.Cerita Horor Jawa Kisah Nyata telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia.
Baca Juga:Inspirasi Outfit Boho-chic Ala Jihyo Twice, Tampil Kece Dengan Style Bohemian!Rekomdasi Outfit 50s-inspired, Tren Fashion 50-an Ini Kembali dan Siap Menyerbu Lemari Anda
Berakar kuat pada kepercayaan dan budaya mistis Jawa, kisah-kisah horor ini menarik perhatian orang-orang dari semua lapisan masyarakat.
Cerita horor Jawa berakar pada kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal mistis dan roh-roh dunia gaib.
1. Kereta Hantu Alas Roban
Kisah horor yang berasal dari kisah nyata yang terjadi di Alas Roban. Kisah penyebar bus hantu di Alas Roban, tepatnya bus dari Bekasi ke Bandung, terjadi pada tahun 1996. Saat itu, seorang pengendara sepeda motor sedang melakukan perjalanan dari Tegal ke Surabaya.
Pelari harus melewati Alas Roban yang tidak ada penerangan. Jadi pas jam 12 tengah malam, si pelari ketakutan banget. Memang, di sepanjang jalan, udara di antara Alas terasa dingin menusuk tulang.
Apalagi saat hujan, kawasan ini benar-benar memberikan suasana yang sangat mencekam. Pengemudi merasa ada yang aneh ketika sebuah bus muncul di belakang sepeda motornya dari belakang. Bus berjalan di belakang sepeda motor tetapi tidak bisa lewat.
Pria itu pun merasa aneh, maka ia memberanikan diri untuk melihat bagian belakang sepeda motor tersebut. Namun, sebenarnya ada cerita mistis bahwa saat berada di Alas Roban, para pelari tidak boleh menengok ke belakang.
Jika Anda melakukannya, hal buruk akan terjadi pada pengemudi. Saat pengendara sepeda melihat ke belakang motornya, ia melihat sebuah bus tua, khususnya bus tahun 70-an, dalam kondisi ganjil dengan lampu gelap.