Selain itu, masyarakat juga mungkin perlu melalui proses adaptasi dan pengenalan teknologi baru. Mengubah kebiasaan dan berpikir membutuhkan waktu dan pendekatan yang tepat.
Jika masyarakat tidak sepenuhnya mengetahui manfaat dari suatu teknologi ramah lingkungan, penerapannya dapat menghadapi hambatan dan kesulitan untuk diterima secara luas.
Ada juga kekhawatiran tentang potensi dampak sosial dari penggunaan teknologi ini.
Baca Juga:Tradisi dan Masa Depan: Eksplorasi Arsitektur Khas SumedangGo Green, Go Glowing!” — Resep Salad Buah ala Zaman Now yang Wajib Dicoba!
Misalnya, jika pertanian modern dikembangkan dengan teknologi maju, petani tradisional mungkin terpinggirkan dan kehilangan mata pencaharian.
Penting bagi pemerintah daerah untuk merancang kebijakan yang komprehensif dan mengatasi dampak sosial negatif yang mungkin timbul dari penerapan teknologi baru ini.
Secara keseluruhan, penggunaan teknologi ramah lingkungan di wilayah Sumedang memiliki potensi besar untuk menggerakkan kabupaten menuju pertumbuhan dan kemajuan yang berkelanjutan.
Namun, tantangan yang dihadapi disikapi dengan bijak melalui pendekatan holistik dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan.
Dengan pendekatan yang tepat, Sumedang berpotensi menjadi kabupaten percontohan dalam penerapan teknologi ramah lingkungan di Indonesia.