Ternyata Beginilah Kisah Sunan Kalijaga Menangkap Cahaya Petir Dengan Kris Kyai Sengkelat!

Ternyata Beginilah Kisah Sunan Kalijaga Menangkap Cahaya Petir Dengan Kris Kyai Sengkelat!
Ternyata Beginilah Kisah Sunan Kalijaga Menangkap Cahaya Petir Dengan Kris Kyai Sengkelat!(tokopedia)
0 Komentar

sumedangekspres – Cahaya Petir, SUNAN Kalijaga adalah salah satu dari sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Pria bernama asli Raden Said ini awalnya adalah seorang pencuri.

Beliau memiliki banyak warisan, salah satunya adalah keris Kyai Sengkelat. Dalam cerita rakyat Jawa Tengah, konon pada saat peresmian Masjid Agung Demak pada hari Jumat terjadi cuaca buruk, hujan deras disertai petir. Tiba-tiba petir menyambar bagian atas alun-alun imam masjid.

Peristiwa itu disaksikan para jemaah salat Jumat. Melihat sambaran petir dengan cahaya menyilaukan itu, Sunan Bonang berusaha menangkap cahaya itu, tetapi gagal. Kemudian disusul Sunan Gunung Jati dan Sunan Giri.

Baca Juga:Inilah Sejarah Keris Mpu Gandring, Yang Di Anggap Membawa Petaka!Ternyata Beginilah Asal Mula Keris Jawa!

Usaha ketiga orang itu pun gagal menangkap sambaran petir yang menyambar Katedral Agung Demak. Melihat itu, Sunan Kalijaga mengeluarkan keris Kyai Sengkelat miliknya.

Keris memiliki 13 lekukan dan berwarna kemerah-merahan, terbuat dari besi Akadiyat seukuran lilin tanpa ditempa. Seketika itu juga keris Kyai Sengkelat diangkat dengan satu tangan kanan, dan petir pun disambar oleh keris Kyai Sengkelat. Dengan terkejut, orang beriman melihatnya.

Yang mengejutkan lagi, setelah berhasil ditaklukkan cahaya petir itu berubah wujud menjadi jubah atau baju tanpa lengan. Jubah tersebut memiliki banyak tulisan Arab, dan dipercaya sebagai anugerah dari Allah SWT.

Konon diceritakan, jubah itu merupakan milik Nabi Muhammad SAW yang diturunkan oleh Allah, lalu diserahkan kepada Sunan Kalijaga. Jubah itu, kemudian dikenal dengan jubah Antakusuma.

Sejak peristiwa ini, Sunan Kalijaga dipercaya untuk mengerjakan mihrab, sekaligus penyelesaian akhir tata letak masjid. Pembuatan mihrab kemudian diselesaikan oleh Sunan Kalijaga dan ditempatkan di dekat ruangan tempat imam berdiri.

Fungsi mihrab adalah untuk menetapkan arah kiblat yang telah disesuaikan menghadap Mekkah, dengan lambang kura-kura atau bola kapas yang diletakkan di atas porselen putih.

Inilah kisah masyhur yang disusun oleh Ade Soekirno dalam bukunya Sunan Kalijaga, Asal Usul Masjid Agung Demak. Kisah menarik lainnya tentang keris Kyai Sengkelat Sunan Kalijaga dikisahkan oleh Prasida Wibawa.

0 Komentar