Tak berapa lama aku tersentak dengan pertanyaan driver itu yang tiba-tiba dia ucapkan…
“Mas, pernah masuk ke kawasan angker?”
Aku cukup kaget dengan pertanyaan bapak ini.
Tak biasanya aku mendapatkan pertanyaan yang sulit aku jawab dari seseorang yang baru aku kenal, apalagi seorang driver grab.
“Belum pak… ada apa emang nya?”
Bapak itu memperlambat laju motornya, dia mulai menceritakan maksud dari pertanyaan itu.
Baca Juga:Cerita Horor Kaskus: Sosok Anggun yang Terus Meminta PertolonganKreatif! Inilah Kegiatan Warga Kreatif dalam Pengelolaan Sampah Organik
Sungguh tak pernah kusangka, masih ada orang yang mengalami hal ini….
3 hari yang lalu sekitar pukul 11.35, pak Agus nama driver itu sudah bersiap untuk pulang.
Narik ojek seharian hingga malam cukup melelahkan dan menguras banyak tenaga.
Dia hanya ingin pulang dan menghitung hasil ngojek nya hari itu.
Namun karena lupa mematikan aplikasi, sebuah orderan pun masuk.
Dari seorang anak muda yang berada tak jauh dari tempat pak Agus berhenti.
Dilema, jika orderan itu di cancel, maka performa pak Agus akan jelek.
Namun jika orderan itu ambil, malam mulai larut dan tujuan dari orderan itu pun cukup jauh sekitar 10km-an.
Baca Juga:Sangat Semangat! Inilah Keterlibatan Masyarakat dalam Kampanye Lingkungan Bersih di SumedangGak Nyangka! Ternyata Sumedang Punya Potensi Destinasi Wisata Alam Secantik Ini untuk Hiking dan Trekking
Setelah berfikir beberapa saat, pak Agus memutuskan mengambil orderan itu dan menjemput pemuda tadi.
“Pak, kita lewat sini aja ya. Depan belok kira. Biar lebih cepat…”
“Tapi mas… itu jalan karya timur… apa nggak sebaiknya lewat jalan utama aja?”
“Gpp pak lewat situ aja lebih cepat”
Karya Timur adalah lokasi pergudangan di Kota Malang.
Tempatnya tepat di sebelah rel kereta api.
Banyak gudang-gudang dari pabrik-pabrik di sekitar Malang berjajar disini.
Suasana nya sepi, hanya beberapa lampu remang-remang di sudut2 gudang.
Tak banyak kendaraan yang lewat jalan itu.
Hanya bangkai-bangkai angkot yang di biarkan berjajar tanpa tau bagaimana nasib nya.
Genangan air terlihat memenuhi sudut2 jalan, Malang baru saja di guyur hujan sore itu dan menyisakan malam yang dingin yang menusuk.
Perlahan pak Agus dan penumpangnya memasuki jalan itu dan menyusuri jalan sepi dan dingin.