Dia menyarankan pendaki mencari sumber makanan dari tumbuhan atau hewan, namun dengan catatan, ketika meninggalkan lokasi perkemahan, hendaknya meninggalkan jejak agar mudah kembali ke tempat tersebut.
Di lingkungan gunung, pendaki dapat mencari makanan seperti kentang, singkong, batang pisang, rebung, atau tebu.
Bahkan, dalam situasi darurat, pendaki juga dapat memilih untuk mengonsumsi jamur sebagai cadangan makanan.
Baca Juga:Wisata Edukasi Sumedang, 8 Destinasi Ini Lekat Dengan Sejarah SumedangLink Baca Manhwa Secret Class Chapter 185 Sub Indo: Tanggal Rilis dan Spoiler
“Jika masih memiliki persediaan makanan, sebaiknya diatur dan digunakan dengan hemat. Yang paling penting adalah memiliki pasokan air yang cukup,” tambahnya.
Menurut lulusan Universitas Pasundan (Unpas) ini, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan saat memilih tumbuh-tumbuhan yang dapat dikonsumsi.
Pendaki harus berhati-hati dan menghindari memakan tumbuh-tumbuhan yang bergetah atau berbulu, karena biasanya memiliki sifat beracun.
“Jika ragu dengan suatu tumbuhan, kita bisa mengujinya dengan menggosokkan daunnya pada kulit telapak tangan. Jika timbul rasa gatal, itu tanda bahwa tumbuhan tersebut sebaiknya dihindari dan tidak boleh dikonsumsi,” lanjutnya.
Untuk pendaki yang telah memiliki pengalaman, Yandi percaya bahwa mereka akan tahu apa yang harus dilakukan jika tersesat.
“Namun, satu kesalahan yang sering dilakukan oleh pendaki berpengalaman adalah merasa terlalu percaya diri dan ingin mencari jalan sendiri. Padahal, hal tersebut bisa berbahaya,” tegasnya.
Yandi menyarankan, jika dalam jangka waktu tiga hingga tujuh hari belum mendapatkan bantuan, pendaki seharusnya mencoba mencari jalan keluar sendiri.
Baca Juga:Hari Bersejarah Paling Mengharukan Saat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945Punya Keunggulan, Literasi Ekonomi Syariah di Jabar Harus Lebih Cepat
Pendaki perlu menjaga ketenangan dan optimisme bahwa jalur yang mereka pilih bisa membawa mereka keluar dari situasi sulit tersebut.
“Jangan panik. Jika dalam waktu tiga sampai tujuh hari tidak ada tanda-tanda bantuan, maka langkah sendiri harus diambil. Misalnya, mencoba mencari jalan sendiri dengan tetap percaya bahwa jalur tersebut akan membawa mereka keluar dari gunung,” tutup Yandi.
Demikian pembahasan mengenai apa yang harus dilakukan ketika kamu tersesat di Gunung.***