sumedangekspres – Unik Melihat Upacara Adat Babarit di Kabupaten Kuningan Ungkapan Rasa Syukur.
Babarit diawali dengan doa bersama di kantor kepala desa, kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan domba Kendit. Kami mempercayai domba untuk menahan bala bantuan.
Secara visual domba Kendit hampir sama, namun yang membedakan antara domba Kendit dengan domba lainnya adalah domba ini berwarna hitam namun terdapat belang putih di sekitar perutnya.
Baca Juga:Upacara Adat Nyangku Terkenal di Jawa Barat Mengenang Prabu Sanghyang BorosngoraTempat Makan Pizza Tersembunyi Dan Terkenal Pangandaran di Restoran Brillo Pizza
Kemudian berziarah ke makam Mbah Bewo dan Syekh Maulana. Penduduk desa Sagarahiang percaya bahwa yang akan mereka kunjungi adalah makam leluhur mereka.
Usai ziarah, acara diakhiri dengan proses Ujub-Ujub yang melibatkan nyanyian Sinden atau Ronggeng buhun Sunda.
Masyarakat desa Sagarahiang masih berpedoman pada tradisi leluhurnya. Mereka memegang teguh nilai, adat, norma, peraturan dan kepercayaan yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sagarahiang.
Mereka bahkan percaya bahwa jika ritual itu tidak dilakukan, akan terjadi hal-hal negatif yang berakibat pada kesejahteraan masyarakat yang buruk. Oleh karena itu, rangkaian kegiatan ritual upacara adat Babarit tetap dilakukan dan cara pelaksanaannya tetap tidak berubah.
Sebagai entitas sosial, kehidupan masyarakat Desa Sagarahiang saat melaksanakan Upacara Babarit tidak lepas dari kegiatan komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian penting dalam kehidupan sosial masyarakat atau masyarakat.
Upacara Adat Babarit dilakukan oleh masyarakat Desa Saranghiang, Kabupaten Kuningan. Upacara ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta dan biasanya dilaksanakan pada bulan Suro.
Babarit dilakukan oleh seluruh masyarakat Desa Sagarahiang, baik yang tinggal di Desa Saragahiang maupun daerah sekitarnya.
Baca Juga:Resep Bolu Red Velvet Tanpa Oven Edisi Makanan Merah Putih Merayakan Kemerdekaan Indonesia50 Caption dan Kata-kata Spesial Untuk Peringatan 17 Agustus 2023 Kemerdekaan Indonesia
Upacara Adat Babarit dimulai dengan doa bersama dan penyembelihan domba kendit untuk menolak bala.
Setelah itu, warga berziarah ke makam Mbah Bewo dan Syekh Maulana sebagai bentuk penghormatan pada leluhur mereka.
Upacara ini juga diakhiri dengan Ujub-Ujub, yaitu sinden atau ronggeng menyanyikan lagu-lagu Sunda buhun.