sumedangekspres – Punya Aura Negatif? Ini Dia Upacara Syafaran di Bandung Barat Untuk Mengusir Aura Negatif.
Shafar adalah bulan dalam penanggalan Hijriyah. Syafaran atau sarapan adalah ritual adat yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Baru, Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, khususnya masyarakat yang lahir di bulan Syafar.
Dasar diadakannya ritual sarapan adalah kepercayaan masyarakat setempat akan adanya bulan Syafar yang dianggap sebagai bulan penuh aura negatif.
Baca Juga:Yuk Intip Menariknya Upacara Nadran di Indramayu-Cirebon, Salah Satu Upacara di Jawa BaratIndahnya Wisata Alam Paling Asri dan Adem di Sumedang Cisoka Eco Green Park Foto Fasilitas
Dikhawatirkan aura buruk ini dimiliki oleh mereka yang lahir di bulan Syafar. Beberapa dari mereka mudah marah, selalu bernasib buruk, atau melakukan hal-hal lain yang merugikan diri sendiri atau orang lain.
Untuk menetralisir aura negatif orang yang lahir di bulan Syafar, mereka kerap melakukan ritual Syafaran. Upacara berlangsung di bulan Syafar dengan tanggal dan tanggal sesuai dengan keinginan seseorang.
Tujuan dilakukannya ritual tersebut adalah agar mereka tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Selain itu, mereka juga berharap mendapat keselamatan dan keberkahan dalam hidup.
Perlengkapan upacara yang digunakan saat Syafaran antara lain beras merah, ayam merah, ayam putih, nasi teri tumpeng, leupout, kupat, tangtang angin, kue, buah-buahan dan 7 macam kembang yang ditempatkan dalam wadah berisi air.
Bahan-bahan disediakan oleh warga sendiri yang akan melakukan ritual di rumahnya masing-masing. Selain itu, warga (penyelenggara) juga mengundang tetangga untuk menghadiri upacara tersebut. Pemimpin upacara adalah kepala adat setempat.
Upacara Syafaran atau Saparan dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
Upacara ini diadakan secara khusus oleh warga yang lahir pada bulan Syafar.
Baca Juga:Wisata Kebun Binatang Sumedang Rasakan Keseruan Beri Rusa Makan WortelWisata Kampung Ladang Sumedang Miliki View Sumedang yang Tenang dan Asri
Tujuannya adalah untuk mengusir aura negatif yang dianggap ada pada bulan Syafar.
Upacara ini melibatkan pembuatan nasi merah, ayam merah, ayam putih, nasi tumpeng teri, leupeut, kupat, tangtang angin, kue-kue, buah-buahan, dan tujuh macam bunga yang dimasukkan ke dalam wadah berisi air.
Upacara Syafaran berlangsung dalam lima tahapan, termasuk ngalirap, membuka sejarah desa, ziarah kubur, mencuci benda-benda pusaka, dan doa bersama.