Tingkat Kemiskinan di Jawa Barat Paling Rendah, Ternyata Ekonomi Keumatan Jurus Jitunya
sumedangekspres – Upaya Ridwan Kamil dalam mengentaskan kemiskinan di Jawa Barat, di antaranya dengan menggeliatkan ekonomi keumatan.
Dalam setahun, ada 182 ribu orang terlepas dari belenggu kemiskinan
Kalau dibagi 52 Minggu, seminggu hilang 3.500 orang miskin.
“Alhamdulillah, Jawa Barat dibanding provinsi-provinsi besar di Pulau Jawa, tingkat kemiskinannya paling rendah, yakni tujuh koma sekian persen,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara Kick Of West Java 2023 di Bandung, baru-baru ini.
Baca Juga:Pabrik Harus Nempel ke Rumah SusunTarget Pemprov dalam pengembangan Rebana Metropolitan
Sementara provinsi lain masih sembilan koma dua digit, Jawa Barat tujuh koma sekian. artinya, dengan uang terbatas saja, Jawa Barat bisa luar biasa.
“Saya gak minta lebih loh. Saya cuma minta diadilkan saja. Itu lomptannya luar biasa,” tuturnya.
Upaya Ridwan Kamil dalam mengentaskan kemiskinan di Jawa Barat, di antaranya dengan menggeliatkan ekonomi keumatan.
“Sebanyak 5.018 bisnis baru lahir hadir di sana itu adalah program ekonomi keumatan,” terangnya soal
Tingkat Kemiskinan di Jawa Barat Paling Rendah, Ternyata Ekonomi Keumatan Jurus Jitunya
Bahkan orang nomor satu di Jawa Barat itu menggandeng Baznas untuk masalah pengentasan kemiskinan.
“Baznas sekarang saya suruh bikin tidak hanya ngasih-ngasi dhuafa uang, tapi bikin fasilitas untuk klinik kesehatan gratis,” katanya.
Baca Juga:Gubernur Ridwan Kamil: Kadang Ada Wartawan yang Sosorongot, Wah Ini Mah Can Lulus UKWWest Java Forest Festival 2023, Berdayakan Masyarakat Lewat Penjagaan Fungsi Hutan
Masyarakat yang kurang mampu tinggal datang saja, selama yang bersangkutan bersaksi miskin, pasti mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
“Sudah dibangun di klinik Inggit Garnasih, sekarang sedang membangun rumah sakit rumah sakit,” terangnya.
Lebih jauh gubernur melontarkan pujian untuk masyarakat Jawa Barat, yang memang memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi.
“Orang Jawa Barat ekonomi rumah tangganya tercermin dari bayar zakat, padahal kita nargetin Rp 1 koma sekian triliun, tetapi di akhir tahun terkumpul dana zakat sebesar Rp 2 koma sekian triliun,” ujarnya.
Makanya pada tahun ini, gubernur menargetkan Rp 3,2 triliun. “Alhamdulillah insya Allah tercapai Rp 3,7 triliun,” Aqimussaha waitauzzakah berdempetan, makanya saya bahagia,” ujarnya. (nur)