“Cukup harga bensin saja yang turun, perasaanmu jangan.”
“Cintaku kepadamu itu bagaikan metabolisme yang gak akan berhenti sampai mati.”
“Sedalam-dalamnya Palung Mariana, lebih dalam perasaan cintaku padamu.”
“Biarpun kamu gendut, tapi kamu tetep muat kok masuk di hatiku.”
“Kamu itu kayak restoran Padang. Sederhana, tapi berkualitas.”
“Terlalu lama mendiamkan, jangan salahkan jika tergantikan.”
“Matahari boleh bersinar terik, tetap kamu yang paling menarik.”
“Kamu boleh kok tinggal di hatiku tanpa bayar. Cintaku free untukmu.”
Baca Juga:Puisi: Kepingan Kata yang Nyentuh Jiwa, Eh Bukan Cuma Buat Baper, Bro!OOTD Gamis Putih Untuk OTW Kampus dan Kajian Di Jamin Nyaman dan Gak Akan Gerah Di Body 🥵
“Kalau kamu jadi Indomaret, aku rela jadi Alfamart, biar bisa deketan terus sama kamu.”
“Jangan sedih kalau merasa gendut, kamu tetap muat kok di hatiku.”
“Kamu bagaikan donat, yang selalu mengembangkan cinta di hatiku.”
“Kalau kamu jadi wajan panas aku rela jadi mentega. Karena aku selalu meleleh ada di dekatmu.”
“Kalau naik motor sama kamu pasti ditilang deh. Soalnya kita kan bertiga: aku, kamu, dan cinta kita.”
“Kalau aku diminta bilang ke seluruh dunia kalau aku sayang kamu, aku cuman bakal bisikin ke kamu aja. Soalnya kamu adalah duniaku.”
“Kenapa kita cuman bisa lihat pelangi setengah lingkaran? Karena setengahnya lagi ada di mata kamu.”
“Kamu nggak capek lari-lari terus? Soalnya kan kamu udah lari-larian di pikiran aku?
Baca Juga:OOTD Apasih Yang Paling Cocok Baju Warna Hitam ?Outfit Monookrom🎧HARUS TAU !!! Merdeka dalam Tertulis: Perenungan Pembukaan UUD 1945
“Cukup harga bensn iaja yang turun, perasaan kamu ke aku jangan.”
Anak Twitter pasti mau gombalannya beda dari yang lain seperti kata-kata Fiersa Besari yang selalu berkesan, kan? Jadi, pakai gombalan maut Twitter di atas.
6. Gombalan Receh
“Kamu itu kayak bendera, wajah cantikmu selalu berkibar di hatiku.”
“Kamu tau gak? Kenapa kalau aku menghafal lihatnya ke atas? Soalnya kalau merem langsung kebayang wajahmu.”
“Apa bedanya kamu sama PKI? Kalau PKI kan komunis, kalau kamu kok manis?”
“Kalau disuruh melupakanmu, aku akan ke kelurahan dulu, minta surat keterangan tidak mampu.”
“Kamu tuh kayak warteg, sederhana tapi berkualitas.”
“Cintaku ke kamu tuh kaya kecoa. Ga punah dimakan zaman”.
“Kamu pesulap, ya? Soalnya pas aku lihat kamu, orang-orang di sekitar kita jadi menghilang.”