sumedangekspres – Berikut WIBU Pasti Tau! Inilah Sejarah Takoyaki Yang Harus Kamu Tahu, Yuk Kepoin Sejarah Sama Resepnya.
Makan bukan hanya makanan untuk perut tetapi juga pintu yang membukakan kepada kita warisan budaya dan sejarah yang tak ternilai harganya.
Takoyaki, sajian yang mengejutkan dengan bentuknya yang bulat sempurna, mengajak kita menjelajahi perjalanan panjangnya melintasi ruang dan waktu.
Baca Juga:Siapa Nih Yang Suka Makan Nasi Kebuli Khas Arab? Ternyata Begini Sejarah Nasi Kebuli Lho!Sejarah Roti Canai India, Ternyata Dibawa Pedagang Asing Dari Luar Negeri? Simak Sejarah Lengkapnya Disini!
Di balik setiap gigitan terdapat kisah yang berasal dari periode Taisho, menghubungkan kita dengan masa lalu yang penuh kreativitas dan perubahan.
Pada era Taisho, kios pasar kaget menjadi tempat menjual Choboyyaki, varian awal takoyaki. Choboyyaki adalah adonan goreng berisi konnyaku, cikal bakal takoyaki yang kita kenal sekarang.
Melalui perubahan dan eksperimen, Choboyaki membuka jalan untuk pertumbuhan lebih lanjut, menginspirasi pengembangan hidangan yang lebih beragam dan lezat.
Takoyaki tidak hanya merupakan hidangan lezat tetapi juga mencerminkan perubahan budaya dan selera masyarakat.
Melalui pertumbuhan yang konstan, Choboyaki berevolusi menjadi Rajioyaki, di mana isian konnyaku diganti dengan daging sapi dan porsi lain yang lebih terjangkau.
Nama “rajoyaki” sendiri menggambarkan bentuknya yang bulat menyerupai tombol radio transistor kuno. Ada jejak sejarah dan tren yang mempengaruhi selera.
Pada tahun 1933, Aizuya, seorang penjual takoyaki, menciptakan variasi baru bernama Nikuyaki dengan isian daging sapi. Inovasi ini menandai perubahan penting dalam pengembangan takoyaki.
Baca Juga:Masakan Padang Sudah Ada Sejak Masa Kolonial Belanda? Inilah Sejarah Masakan Padang Selengkapnya!Pesona Pantai Sumedang Gak Ada Bedanya Sama Pantai Pangandaran, Dekat Dengan Penginapan Bintang 5?
Pada tahun 1935, Aizuya mencapai puncak kreativitasnya dengan mengambil inspirasi dari Akashiyaki, mengisi takoyaki dengan gurita dan telur, dan memberinya nama yang kemudian dikenal dunia takoyaki.
Perjalanan takoyaki tidak berakhir di situ. Pada tahun 1965-an, kios-kios pasar yang menjual takoyaki mulai bermunculan di wilayah Kanto, membuat banyak orang mengasosiasikan kelezatan ini.
Kemudian, pada pertengahan tahun 1990-an, Tokyo memasuki era “kegilaan takoyaki” berkat Kyōtako, toko takoyaki di Shibuya. Takoyaki bukan hanya sebuah hidangan tetapi juga sebuah fenomena budaya yang menyebar ke semua lapisan masyarakat.
Di Kyushu, perusahaan Hatchandō memulai bisnis takoyaki keliling dan akhirnya berkembang menjadi penjualan takoyaki beku.