Laksamana Ryo, seniman muda berbakat dari tanah air, turut meramaikan panggung ini melalui Gallery Afternoon.
Begitu pula dengan Erizal, pelukis abstrak yang mengundang refleksi melalui karya-karyanya di Gajah Gallery.
Ini bukti nyata bahwa Art Moments bukan hanya perhelatan seni, tetapi juga pemicu karier para seniman.
Baca Juga:KAWS: HOLIDAY Jogja, Niat Liburan Malah Jadi Liat Karya SeniHati-Hati Terjebak FWB Menyakitkan
Tak hanya menjadi panggung kemegahan seni, Art Moments Jakarta 2023 hadir dengan semangat inklusifitas.
Program Converse Moments dan Maker Moments menjadi bukti nyata komitmen ini.
Diskusi panel dan lokakarya bukan hanya sekadar ruang bicara, tetapi lahan untuk memahami seni dari sudut pandang yang berbeda.
Melalui Maker Moments, Art Moments bekerja sama dengan Forum Keluarga Spesial Indonesia (FORKESI) untuk melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus dalam dunia seni.
Dari lokakarya ini, tumbuh potensi-potensi baru yang mungkin sebelumnya terabaikan.
Lebih dari itu, Art Moments turut merangkul isu lingkungan.
Lokakarya Plasticology oleh I Made Bayak, seniman Bali dan aktivis lingkungan, mengajak peserta untuk merenungkan ulang tentang plastik melalui lensa seni.
Transformasi limbah plastik menjadi karya seni menjadi pesan kuat tentang kreativitas yang bisa merubah dunia.
Dalam gemuruh seni, ada pula getar amal. Lelang tahunan di Art Moments Jakarta menjadi momen untuk memberi kembali.
Baca Juga:Sejarah Universitas Sebelas April SumedangIngin Mendaki Gunung ? Baca Tips And Trick Terlebih Dahulu Agar Tidak Tersesat
Almarhum Leo Silitonga, salah satu pendiri Art Moments, dikenang melalui lelang ini. Pendapatan dari lelang dipersembahkan untuk program pendidikan seni anak-anak di Museum MACAN.
Art Moments Jakarta 2023 bukan hanya pameran, tetapi panggung keberagaman, inklusifitas, dan inspirasi.
Ia bukan hanya menciptakan momen untuk mata, tetapi juga bagi hati dan pikiran. Di balik tiap karya seni, terbuka peluang bagi seniman lokal untuk mengepakkan sayapnya ke kancah dunia yang lebih luas.