sumedangekspres– Bahaya Suncreeen dan mitos yang beredar luas di masyarakat,
saat ini sudah ada banyak produk sunscreen di pasaran dengan berbagai klaim. Akan tetapi, masih banyak mitos sunscreen yang dipercaya oleh wanita Indonesia.
Padahal, sunscreen bisa dikatakan produk wajib yang harus dimiliki setiap orang karena manfaatnya yang begitu krusial bagi kesehatan kulit.
UVA. UVB, dan blue light itu sama
Mitos sunscreen yang pertama adalah anggapan bahwa UVA, UVB, dan blue light adalah sama. Jangan terkecoh, ladies! Walaupun UVA, UVB, dan blue light merupakan sinar ultraviolet, namun ketiganya punya sifat yang berbeda. Bahkan, ketiga sinar ini bisa kamu temukan di mana pun, termasuk dari layar smartphone kamu!
Baca Juga:Tempat Nongkrong Hits dan Instagramble di Sumedang, Bikin Kamu Betah dengan Pilihan Menu yang Bikin NambahTempat Ngopi Hits Murah di Sumedang, Dijamin Bikin Ketagihan
UVA memiliki gelombang yang lebih panjang, sehingga mampu menembus lapisan kulit terdalam (dermis) dan menyebabkan bintik-bintik hitam. UVB memiliki gelombang yang pendek, namun dapat menyebabkan masalah kulit terbakar dan risiko kanker kulit. Sementara itu, blue light memiliki gelombang terpendek dengan level energi tertinggi, di mana sinar ini mampu menembus hingga ke 3 lapisan kulit. Tentunya, ketiga sinar ini punya dampak buruk bagi kulitmu.
Jadi, kamu memerlukan sunscreen dengan proteksi SPF dan PA+, biasanya disebut dengan broad spectrum protection. Wardah UV Shield Aqua Fresh Essence dan Wardah UV Shield Active Protection Serum memiliki SPF 50 dengan PA++++ serta perlindungan terhadap blue light. Proteksi terbaik bagi kulit cantikmu, ladies.
Sunscreen menghalangi penyerapan vitamin D
Vitamin D sangat dibutuhkan oleh tubuh dan untungnya bisa diproduksi secara alami dengan memanfaatkan sinar matahari. Oleh sebab itu, banyak orang yang memilih untuk tidak menggunakan sunscreen karena mitos sunscreen bahwa vitamin D tidak dapat diproduksi akibat sinar matahari yang diblokir oleh sunscreen.
Memang benar kalau sunscreen memblokir paparan sinar matahari. Akan tetapi, dunia medis membuktikan bahwa sebenarnya tubuh hanya memerlukan waktu 5 menit di bawah matahari saja untuk benar-benar bisa mencukupi kebutuhan vitamin D. Apalagi, tidak memakai sunscreen membawa lebih banyak risiko bagi tubuh, dear.