Hingga akhir Triwulan II 2023 likuiditas dan permodalan BRI pun berada di level yang memadai.
Hal tersebut tercermin dari rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) Bank sebesar 87,26% dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 26,65%.
“Ditopang oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat tersebut, BRI optimistis akan mampu mendorong menggerakkan
perekonomian nasional melalui pembiayaan dan pemberdayaan UMKM,” tambah Sunarso.
Terus Berkomitmen Dalam Pemberdayaan UMKM
Baca Juga:Pantai Madasari Pangandaran Destinasi Tanpa Bosan dengan Aktivitas yang BeragamBrillo Pizza, Wisata Rasa di Pantai Pangandaran
Seiring dengan keberhasilan BRI mempertahankan kinerja keuangan yang berkelanjutan, BRI terus menerapkan penguatan terhadap aspek Environment,
Social & Governance (ESG) secara komprehensif dalam kegiatan bisnis maupun operasional perusahaan.
Dimana hingga akhir Triwulan II 2023, porsi kredit ESG BRI telah mencapai 67,2% dari total portofolio kredit, atau senilai Rp732,3 triliun.
Aspek sosial melalui pemberdayaan UMKM menjadi penopang utama pertumbuhan kredit berbasis ESG BRI.
“Tak hanya memberikan akses pembiayaan kepada segmen UMKM, BRI juga melakukan program pemberdayaan diantaranya Desa Brilian,
Program Klasterku Hidupku dan Rumah BUMN dengan tujuan mendorong para pelaku UMKM tersebut agar naik kelas”, ungkap Sunarso.
Misalnya pada program Desa BRILian, dimana hingga akhir Triwulan II 2023 BRI telah memiliki 2.449 desa binaan di seluruh Indonesia.
Baca Juga:Berburu Oleh-Oleh Khas Pangandaran Pusat Souvenir yang Wajib DikunjungiWisata Eksotis Berkemah di Pantai Pangandaran Menikmati Alam dan Ombak
Desa-desa tersebut mendapatkan berbagai pelatihan dari BRI diantaranya manajemen keuangan, literasi digital, kewirausahaan,
komunikasi dan lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas perangkat desa, pengurus BUMDes dan pelaku UMKM di desa.
Untuk program klasterku hidupku, saat ini BRI telah memberdayakan 17.418 klaster usaha di seluruh Indonesia,
dan klaster-klaster ini setidaknya telah mendapatkan 1.155 pelatihan dan literasi serta 372 bantuan sarana prasarana produktif.
Dan selanjutnya program Rumah BUMN. BRI telah memiliki 54 Rumah BUMN, yang menaungi lebih dari 400 ribu pelaku UMKM dan telah melaksanakan lebih dari 10 ribu pelatihan.
“Penerapan prinsip-prinsip sustainable banking yang BRI lakukan diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,
serta dapat berkontribusi dalam mewujudkan visi perusahaan menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion di tahun 2025”, pungkas Sunarso.