sumedangekspres – Cerita Rakyat Sasakala Gunung Parang Pangandaran, Terdapat Dua Makam Keramat dengan Kepala Saling Berlawanan
Indonesia, dengan ragam keindahan alamnya, terus memukau dunia dengan pesona alam yang unik.
Salah satu tempat yang menawarkan keajaiban alam yang tak terlupakan adalah Gunung Parang Pangandaran.
Baca Juga:Gunung Kareumbi Masigit Cicalengka: Keindahan Alam yang Menakjubkan di Tanah Jawa BaratGak Usah Jauh-jauh ke Luar Negeri! Kini di Bandung Terdapat Wisata Salju dengan Harga Tiket yang Sangat Murah!
Dikutip dari berbagai sumber bahwa, gunung parang ini merupakan salah satu gunung yang di atasnya terdapat dua makam bersejarah.
Makam bersejarah tersebut posisinya antara kepala dengan kepala saling berlawanan.
Kedua makam itu adalah makam Dora dan Sembada. Mereka berdua wafat bersama-sama setelah melakukan sebuah pertempuran memperebutkan pusaka milik Raja Galuh Medangkamulyan bernama Ajisaka.
Singkat cerita, Raja Galuh Medangkamulyan Ajisaka memiliki pengawal setia bernama Sembada dan Dora. Raja Ajisaka mengutus Sembada untuk membuka sebuah perkampungan dan diamanatkan sebuah pusaka.
Saat penyerahan pusaka tersebut Ajisaka berkata kepada Sembada untuk menjaga pusaka tersebut dan tidak boleh jatuh ketangan siapapun.
Suatu hari Raja Ajisaka ingat kepada salah satu pusaka yang dititipkan ke Sembada, akhirnya mengutus Dora untuk menemui Sembada dan membawa pusaka tersebut.
Dora akhirnya berhasil menemukan Sembada dan menyampaikan amanat dari Raja Ajisaka untuk membawa pusaka yang pernah dititipkan.
Sembada memegang teguh amanat Raja Ajisaka untuk tidak memberikan pusaka titipan Raja Ajisaka kepada siapa pun. Dora pun tidak akan pulang menemui Raja Ajisaka sebelum bisa membawa pusaka yang dititipkan ke Sembada.
Baca Juga:Ternyata Begini Cara Mudah dan Indah untuk Menggambar Pemandangan PantaiKini Hadir di Sumedang! Mall n’ Coffee Shop, Tempat Nongkrong dengan Kombinasi Unik antara Berbelanja dan Bersantai
Akhirnya Sembada bertarung dengan Dora, dari pertarungan tersebut semuanya sama-sama kuat. Akhirnya Sembada dan Dora meninggal bersama-sama.
Pertarungan Sembada dan Dora berakhir di Gunung Parang hingga akhirnya di tempat itu juga keduanya dimakamkan.
sasakala gunung parang pangandaran adalah contoh yang luar biasa tentang bagaimana alam dan budaya dapat bersatu dalam sebuah tempat.
Legenda-legenda yang mewarnai sejarahnya memberikan makna mendalam bagi masyarakat setempat, sementara keindahan alamnya memukau para pengunjung dari berbagai penjuru dunia.