sumedangekspres- KOTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyambut baik deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden yang dilaksanakan di Surabaya beberapa hari lalu.
“Sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden PKS pada konpers nya kemarin, PKS menyambut baik dan mengucapkan ahlan wa sahlan wa marhaban atas bergabungnya PKB dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Bapak Anies RB sebagai Capres pada Pilpres 2024 yang akan datang,” kata Ketua DPD PKS Kabupaten Sumedang, Yana Flandriana melalui aplikasi perpesanan, yang diterima Sumeks, Senin (4/9).
PKS sendiri, kata Yana, akan mengusulkan nama Muhaimin Iskandar sebagai Bacawapres mendampingi Anies Rasyied Bawesdan, untuk dibahas pada Musyawarah Majelis Syuro (MMS) PKS yang akan datang.
Baca Juga:Ajak Kaum Milenial Melek PolitikTiga Opsi Demokrat Pasca Deklarasi Anies-Cak Imin
“MMS PKS ke VIII kemarin baru menetapkan Bapak Anies RB sbg Bacapres yang diusung oleh PKS,” ucapnya.
Insya Allah, sambung Yana, sampai hari ini masih berlaku dan PKS masih komitmen mengusung Anis Baswedan sbg Bacapres dari PKS.
“Dalam setiap langkah politik yang diambil, pastinya ada harapan untuk berdampak baik, apalagi kalau melihat peta kekuatan politik yang tergabung hari ini di KPP,” terangnya.
Dengan bergabungnya PKB, kata Yana, cenderung akan lebih merata.
“Insya Allah optimisme untuk mendapatkan hasil baik pada Pilpres 2024 yang akan datang akan semakin besar,” jelasnya.
Sebagai pengurus partai di daerah, pihaknya tetap tegak lurus terhadap keputusan DPP, mengamankan dan memenangkan Anies Rasyied Baswedan sebagai Bacapres.
“Juga karena kami ingin mengusung dan memenangkan Pilkada 2024 di Sumedang, maka kami juga harus fokus memenangkan Pileg 2024,” ungkapnya.
Disinggung soal sikap Partai Demojrat yang menyatakan keluar dari KPP dan mencabut dukungan kepada Anies Baswedan, PKS menghargai dan menghormati keputusan tersebut.
Baca Juga:PPP Targetkan 13 Kursi di DPRDTanah Desa Dikeruk, Dua Bos Galian Diciduk
“Masing masing partai politik tentu saja memiliki kedaulatan dan mekanisme internal organisasi yang harus sama-sama kita hargai,” pungkasnya. (nur)