CIMALAKA- Insiden pengeroyokan kepada Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Cimalaka oleh dua orang Kepala Dusun (Kadus), yaitu Kadus Lemburgedong dan Kadus Margamulya terjadi diruangan Kepala Desa (Kades) Cimalaka pada hari Sabtu (9/9) pukul 11:15 WIB saat sedang melaksanakan Rapat Internal Desa untuk peningkatan pencapaian target PBB di Desa Cimalaka.
Kronologis kejadian disampaikan korban pengeroyokan yaitu Sekretaris Desa Cimalaka Kecamatan Cimalaka Yudi Budiawan (51) kepada Sumeks baru-baru ini.
Yudi menuturkan Kejadian pengeroyokan terjadi diruang Kepala Desa pada saat Rapat peningkatan target PBB di desanya. Hal ini karena pada Rapat Minggon di Kecamatan, Kepala Desa (Kades) Desa Cimalaka Dadang Suryana mendapat teguran dari Camat Cimalaka terkait pencapaian target PBB Desa Cimalaka yang baru mencapai 40 persen, atas inisiatif Sekdes maka digelar rapat internal dengan menghadirkan para kolektor serta koordinator yaitu para Kadus dan para Kepala Seksi (Kasi) yang dihadiri Kades.
Baca Juga:Penguatan Pemahaman Guru di Sekolah Dasar Mengenai Pengembangan Modul Ajar Pada Kurikulum MerdekaPasar Sandang Gelar Gerak Jalan
” Awalnya pada saat rapat, saya selaku Sekdes memberikan arahan dan solusi teknik strategis kepada Koordinator dan para kolektor untuk mencapai 50 persen target yang diminta Dinas Bapenda ,” ucap Yudi.
Dia menjelaskan, pada awalnya rapat berjalan lancar, tapi pada saat Yudi meminta penjelasan format laporan kepada Koordinator kolektor PBB dalam hal ini Kadus Margamulya berinisial MJ (25). Ia merasa ditekan akhirnya emosi sehingga timbul sedikit percekcokan, tapi saat itu masih bisa dilerai oleh pak Kades, pak Lebe dan pak Kadus Pakemitan.
” Namun beberapa saat kemudian tanpa saya duga tiba-tiba Kadus Lemburgedong sebagai kolektor PBB berinisial AM (43), menendang perut saya sampai tersungkur, disaat bersamaan disusul tendangan dari Kadus MJ ke perut saya sampai saya tidak bisa berdiri dan dibantu para perangkat lain untuk berdiri.
Menurut Yudi, sebenarnya permasalahan ini tidak perlu dengan arogansi dan kekerasan apalagi Kepala Dusun (Kadus) itu sebagai penyelenggara Pemerintah yang notabene sebagai pendukung Pemerintahan Desa.
” Saya sangat tidak mengharapkan kejadian seperti ini, tapi karena kelakuan mereka sudah diluar batas dengan pengeroyokan kepada saya sebagai Sekdes yang notabene secara organisasi pemerintahan sebetulnya Kadus itu ada di bawah garis koordinasi Sekdes sebelum ke Kades,” ucapnya.