Kusuma anak bungsunya lenyap dari pandangan, karena terjilat api dan masuk ke kawah Bromo. Bersamaan hilangnya Kesuma terdengarlah suara gaib:
”Saudara-saudaraku yang kucintai, aku telah dikorbankan oleh orang tua kita dan Syah Hyang Widi menyelamatkan kalian semua. Hiduplah damai dan tenteram, sembahlah Syah Hyang Widi.
Aku ingatkan agar kalian setiap bulan Kasada pada hari ke-14 mengadakan sesaji yang berupa hasil bumi kemudian persembahkanlah kepada Hyang Widi asa di kawah Bromo”.
Baca Juga:Inspirasi Prewedding Outdoor di Lapangan Golf Jatinangor SumedangInspirasi Prewedding Outdoor Ala Korea Di Pantai Tanpa Merusak Lingkungan
Sampai saat ini kebiasaan tersebut mereka ikuti secara turun temurun oleh masyarakat suku Tengger.
Lalu setiap tahun mereka juga adakan upacara inti yaitu upacara Kasada/Kasodo di pura Poten lautan pasir dan kawah Bromo.
Demikian tentang Sejarah Gunung Bromo dan Legenda Suku Tengger Bromo Semeru yang melegenda ini.
Semoga cerita ini menjadi budaya yang tak terlupakan. Hingga sampai sekarang Gn. Bromo menjadi tempat begitu indah juga menjadi lokasi wisata.