sumedangekspres – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pada Senin (11/9) kembali memberangkatkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Jerman dalam program lanjutan pemerintah (G to G) untuk sektor kesehatan.
“Alhamdulillah dalam kesempatan ini kami kembali melepas 12 anak bangsa ke Jerman untuk sektor kesehatan,” kata Kepala BP2MI,
Benny Rhamdani kepada wartawan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (11/9/2023).
Benny merinci sepanjang 2023 lembaganya telah memberangkatkan sebanyak 61 PMI ke Jerman dalam bidang keperawatan atau tenaga kesehatan.
Baca Juga:Transformasi BRI, Dorong Pertumbuhan Kinerja Yang Sehat dan BerkelanjutanSaham BBRI Diproyeksi Terus Naik Efek Keberhasilan Transformasi
“Penempatan untuk G to G baik Jepang, Korea dan Jerman ini sudah menembus angka 22.236 orang Pekerja Migran Indonesia,
kemudian untuk P to P itu sudah menembus angka 197.257 orang. Jadi target kita tahun 2023, sebanyak minimal 250.000 orang tercapai,” katanya.
Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani (Hanura) itu menyebut sejumlah PMI tersebut merupakan perawat yang
berkompeten dalam bidang kesehatan karena telah mampu menyelesaikan berbagai seleksi level satu.
“Ini merupakan pelepasan kloter ke 11 pekerja migran Indonesia ke Jerman dengan jumlah penempatan sampai hari ini
61 pekerja migran Indonesia, mereka ini orang-orang profesional di bidang kesehatan dan juga pejuang keluarga serta pahlawan devisa yang patut kita apresiasi,” ujarnya.
Benny juga menyebutkan, penempatan kerja seperti G to G ini harus digelorakan, agar mimpi anak-anak muda Indonesia
yang ingin bekerja ke luar negeri dapat menjadi kenyataan.
Baca Juga:Coca-Cola dan Riot Games Luncurkan Coca-Cola® Ultimate Zero Sugar, Minuman Edisi Khusus Gamer untuk Rasakan Experience Points (+XP)AIPF 2023, Kepala Negara ASEAN Simak Showcase Ekosistem Sustainable & Innovative Financing BRI dari Holding Ultra Mikro, ESG, hingga AgenBRILink
“Pihak Jerman saat ini sudah membantu langsung para PMI dengan memberikan pelatihan kepada mereka
dan bahkan ada hal-hal tertentu yang sudah ditanggung pihak Jerman,” imbuhnya.
Kedepannya menurut Benny, jika program G To G ini berjalan sukses maka akan dikembangkan untuk menambah sektor lain,
seperti tenaga kerja pada manufaktur atau industri dan lain sebagainya.
“Untuk sementara ini hanya perawat, mudah-mudahan nanti kita bisa menyodorkan proposal ke Jerman agar
sektor pekerjaan lain dibuka, kita doakan saja, mudah-mudahan kita selalu memberikan yang terbaik untuk negara dan seluruh warga Indonesia,” tuturnya.