Pada tahun 1938, Daeng Soetigna menciptakan angklung dengan skala bilangan bulat. Angklung kreasi Daeng Sutigna berbeda dengan angklung biasa yang menggunakan tangga nada tradisional pelog atau salendro.
Inovasi ini kemudian memungkinkan Angklung dimainkan secara bebas selaras dengan instrumen Barat, bahkan dibawakan dalam bentuk orkestra. Sejak saat itu, Angklung semakin terkenal, hingga PBB melalui UNESCO pada November 2010 mengakuinya sebagai situs warisan dunia yang perlu dilestarikan.
Setelah Daeng Soetigna, salah satu muridnya, Udjo Ngalagena, melanjutkan upaya Sang Guru dalam mempopulerkan Angklung penemuannya, dengan mendirikan “Saung Angklung” di wilayah Bandung. Hingga saat ini, tempat bernama “Saung Angklung Udjo” masih menjadi pusat kreatifitas Angklung.
Baca Juga:Destinasi Wisata Alam Pantai Sumedang Jawa Barat, Punya Kesamaan Dengan Pantai Kuta BaliDestinasi Adalah: Inilah Pengertian Destinasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Nah itulah artikel tentang Pernah Main Alat Musik Tradisional Angklung, Yuk Cari Tau Angklung Berasal Darimana Sich?