kerja pemberdayaan yang berbasis offline maupun online dalam rangka mempercepat UMKM naik kelas secara literasi.
Kerangka pemberdayaan yang dimiliki oleh BRI tersebut mampu mendukung mengakselerasi
UMKM naik kelas melalui kemudahan akses layanan kepada 36 juta nasabah dari ekosistem ultra mikro.
“Pemberdayaan yang dilakukan semakin powerfull dengan resources yang dimiliki BRI berupa jaringan outlet,
yakni 1.013 kantor, dimana terdapat 3 layanan entitas ultramikro didalamnya.
Baca Juga:Fundamental Kuat, BRI Optimis Tumbuh BerkualitasProduksi Teh Putih Gegara Program Petani Milenial
Selain itu, BRI telah mengintegrasikan sistem human capital, sehingga saat ini terdapat 66 ribu relationship manager yang mampu menjangkau segmen ultra mikro.
Dalam proses operasionalnya, BRI juga telah memanfaatkan teknologi dalam rangka memperbaiki business process
sehingga para tenaga pemasar 3 entitas menggunakan satu platform layanan sehingga semakin fleksibel dan dapat dilakukan dimanapun berada”, papar Supari.
Pengembangan Ekosistem UMKM
Selain itu, kinerja baik bisnis mikro BRI tidak lepas dari inovasi dalam hal digitalisasi,
rejuvenasi produk dan layanan hingga pengembangan business model baru yang terus dilakukan.
Perubahan business process melalui digitalisasi tidak dapat dihindari dan menjadi faktor yang sangat penting.
Hal ini menyelaraskan karakter segmen pelaku usaha mikro yang menuntut cepat, mudah dan praktis.
Baca Juga:Impresif! Aset Kelolaan Bank Kustodian BRI Tembus Rp1.000 TriliunUMKM Pulih, Kualitas Kredit BRI Semakin Sehat
Pada business model, segmen bisnis mikro mengembangkan skema yang berorientasi terhadap turnover.
Dengan kata lain, pembiayaan pada segmen bisnis mikro secara perilaku akan memiliki tenor yang semakin pendek, lanjut Supari menjelaskan.
Kajian yang telah dilakukan oleh Delloite pada tahun 2015 menyatakan bahwa ekosistem bisnis
telah menjadi faktor kunci keberhasilan bagi organisasi-organisasi terkemuka melalui langkah – langkah yang baru mulai dari strategi,
model bisnis, kepemimpinan, kemampuan, hingga model organisasi. Dalam mengintegrasikan ekosistem yang ada,
maka pengembangan platform bisnis yang dirancang dengan baik dapat membantu menciptakan dan menangkap nilai ekonomi baru.
Ditengah disrupsi pelaku keuangan digital, pengembangan bisnis berbasis ekosistem juga telah dilakukan segmen bisnis mikro BRI.
Hal ini ditunjukkan dengan telah berkolaborasinya BRI dengan Pasar Rakyat Indonesia (PARI)
dalam hal menyediakan platform ekosistem bagi pelaku usaha berbasis komoditas dengan semua anggota
ekosistem terhubung dan bertransaksi (mulai dari bidding, pembayaran, pengiriman barang hingga pembiayaan jangka pendek).