sumedangekspres, Jakarta – Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya yang berasal dari perdesaaan dan memiliki produk unggulan perlu untuk terus didorong agar memperluas penjualan dan jangkauan pasarnya.
Langkah ini untuk mendukung terwujudnya kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Hal itu pula yang menjadi salah satu komitmen BRI dalam pemberdayaan segmen UMKM, dengan kembali menggelar Bazaar UMKM BRILiaN edisi spesial Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).
Baca Juga:Dorong Ekonomi Kerakyatan untuk Memberi Makna Indonesia, Kredit Mikro BRI Tumbuh 11,47%ASEAN PR Nobatkan BRI Sebagai ‘Best Government Public Relations in Indonesia’, Buah Kehumasan Yang Efektif
Kali ini, Perwaikilan Desa BRILiaN dari berbagai wilayah mengikuti bazaar tersebut di Taman Kantor Pusat BRI, Jakarta (15/9).
Terkait dengan hal tersebut Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, kegiatan yang melibatkan Desa BRILiaN ini dihadirkan untuk mendorong penjualan dan memperluas pasar produk unggulan desa baik secara offline maupun online.
Seperti diketahui, Desa BRILiaN sendiri merupakan program pemberdayaan yang bertujuan menghasilkan role modeldalam pengembangan desa.
Prosesnya melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul, serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s).
“Kegiatan bazaar UMKM BRILiaN merupakan kegiatan rutin setiap bulannya yang sudah di mulai dari tahun 2021.
Disini masing-masing desa membawa produk unggulan yang ada di desa, mulai dari kopi, buah, bolu dan makanan ringan,” kata Supari.
Dalam kesempatan ini, delapan Desa BRILiaN yang dilibatkan berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia.
Baca Juga:Wawan Kurniawan Kopi Cupumanik 100% ArabicaUtari Dapat Legalitas Usaha Gratis Berkat Program Petani Milenial
Mulai dari Desa Sirnajaya, Kabupaten Bogor (Jawa Barat), Desa Rompegadding, Soppeng (Sulawesi Selatan), Nagari Kurnia Selatan, Dharmasraya (Sumatera Barat), dan Desa Kaliwedi, Sragen (Jawa Tengah).
Selain itu juga Desa Kenanga, Kabupaten Indramayu (Jawa Barat), Desa Bhuana Jaya, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur), Desa Selorejo, Kabupaten Malang, dan Desa Pangkul, Kota Prabumulih (Sumatera Selatan).
Supari lanjut menjelaskan, melalui ajang ini perseroan pun mengedukasi pelaku usaha untuk mengimplementasikan inklusi keuangan berbasis digital.
Tentunya dengan memanfaatkan aplikasi layanan keuangan dari BRI.
Dalam kegiatan ini, BRI juga memberlakukan mekanisme pembayaran cashless transaction selama proses jual beli produk.
Berbagai sistem bayar yang dapat digunakan di antaranya adalah QRIS dan BRImo.