Dianggap “Gila”
Bagi banyak kalangan, kehilangan mata pencaharian pada usia yang relatif masih produktif adalah musibah besar. Betapa tidak, hal itu dapat berdampak serius pada kehidupan ekonomi, sosial, dan psikologis seseorang. Oleh karena itu, memilih berhenti bekerja di saat karier tengah menanjak dan itu berarti kehilangan sandaran nafkah secara berkala dalam kehidupan, akan dianggap sebagai keputusan yang naif dan terlampau berani. Jangan-jangan orang yang melakukannya akan dianggap “gila” atau setidaknya “terlalu spekulatif”.
Akan tetapi, tidak bagi segelintir orang. Salah satunya adalah Dr Aqua Dwipayana. Ketika kita menyelami kisah perjalanan hidupnya, tekad kuat dan keberanian memutuskan menjadi bukti nyata kekuatan menjalani hidup. Secara sadar dan dipenuhi keyakinan, pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 23 Januari 1970 serta alumnus Prodi Magister dan Doktoral dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut membuat keputusan besar dalam hidupnya.
Setelah sempat bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar terkemuka nasional di antaranya Suara Indonesia, Jawa Pos, Surabaya Minggu, dan Bisnis Indonesia, Dr Aqua Dwipayana sempat berpindah “spektrum” pekerjaan dengan menjadi Humas Semen Cibinong. Sesudah sekitar sepuluh tahun mengabdi di salah satu perusahaan besar nasional tersebut, pada 30 September 2005, pria rendah hati itu memutuskan berhenti bekerja. “Saya ingin menjadi orang yang ‘merdeka’ seutuhnya. Menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya atasan,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Baca Juga:ASN Teladan Nasional Asal Jembrana Kagumi Sosok Dr Aqua Dwipayana yang Sangat Rendah Hati dan Santun Meski Kerap Berikan Pertolongan dan Hadiah kepada Banyak KalanganGolkar Mesti Realistis, Kader Beringin Ingin Ridwan Kamil Bertarung Jadi Cawapres
Sebuah pilihan yang ternyata tidaklah salah. Iktikad kuat suami dari Retno Setiasih untuk tidak mau menjadi bawahan dan hanya menjadikan Allah Swt sebagai satu-satunya atasan, mengubah jalan hidupnya. Ia telah menjelma menjadi seorang motivator dan konsultan komunikasi nasional. Sudah ratusan instansi baik pemerintah maupun swasta juga personal yang memakai jasanya. Telah jutaan khalayak yang menyimak materi Sharing Komunikasi dan Motivasi bagi sosok yang hobi silaturahim dan menolong banyak orang tersebut.
Berbagai lembaga baik BUMN, TNI, Polri, maupun perusahaan swasta sering menggunakan jasa Dr Aqua Dwipayana untuk sharing tentang Komunikasi dan Motivasi. Tarif mendatangkan pembicara laris itu sebesar Rp 70 juta nett per 2 jam dan harus dibayar H-2. Itu belum termasuk tiket pesawat kelas bisnis dan hotel bintang lima. ”Namun, sharing untuk anggota TNI dan Polri gratis. Bahkan, saya akan datang sendiri tanpa harus disiapkan tiket. Ini komitmen saya,” kata Dr Aqua Dwipayana soal Berhenti Bekerja dan Memilih Jadi Orang “Merdeka”, Dr Aqua Dwipayana Kini Telah Memotivasi Lebih dari Sejuta Orang di Seluruh Nusantara dan Mancanegara.