Sebagai sosok yang mendorong gerakan silaturahim, penulis buku super best seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” itu telah mengumrohkan gratis lebih dari 165 orang. Uangnya dari hasil penjualan buku-bukunya yang “super best seller” dan honor sebagai pembicara. Program umroh gratis The Power of Silaturahim (POS) telah meluas hingga memunculkan banyak donatur baru untuk keberlanjutan pelaksanaannya. Meski donatur tetap dan utama adalah Dr Aqua Dwipayana.
Mengenang Hari Terakhir
Dalam perbincangan belum lama ini, Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini mengungkapkan tidak terasa sudah hampir dua dekade atau tepatnya 18 tahun ia menjalani kehidupan sebagai “orang merdeka”. Tidak terkekang waktu, bisa kapan saja bersilaturahim dan berkeliling negeri menjalankan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Kini, sekitar 95 persen hidupnya diarahkan untuk bidang sosial. Ia sangat bersyukur dan menikmati semuanya.
“Minggu, 1 Oktober 2023 lalu, tepat 18 tahun saya mulai mandiri. Menjadi orang bebas merdeka. Atasan satu-satunya hanya Allah Swt. Saya sangat mensyukuri dan menikmatinya. Pilihan hidup yang tepat sekali,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Baca Juga:ASN Teladan Nasional Asal Jembrana Kagumi Sosok Dr Aqua Dwipayana yang Sangat Rendah Hati dan Santun Meski Kerap Berikan Pertolongan dan Hadiah kepada Banyak KalanganGolkar Mesti Realistis, Kader Beringin Ingin Ridwan Kamil Bertarung Jadi Cawapres
Ia mengenang kembali hari terakhirnya sebagai karyawan adalah pada Jumat 30 September 2005 di Semen Cibinong. Setelah bekerja sekitar 10 tahun di perusahaan swasta itu. Namanya berubah jadi Holcim Indonesia sesudah dibeli korporasi besar dari Swiss. Belakangan ganti nama menjadi Solusi Bangun Indonesia setelah beralih ke Grup Semen Indonesia.
Semen Cibinong adalah perusahaan terakhir tempatnya bekerja. Sesudah 17 tahun sebelumnya, tepatnya 27 Desember 1988 memulai karier sebagai wartawan di Harian Suara Indonesia, anak perusahaan Jawa Pos. Bersamaan dengan itu ia berkuliah semester pertama di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
“Saya sengaja kuliah sambil kerja karena untuk membiayai hidup sehari-hari. Juga buat membayar uang kuliah saya dan kakak di Yogyakarta. Selama 17 tahun bekerja sebagai karyawan di sembilan perusahaan yang berbeda-beda dan 18 tahun mandiri yang totalnya 35 tahun, banyak pelajaran dan pengalaman menarik yang saya peroleh. Semuanya sangat bermanfaat baik buat saya pribadi maupun orang lain,” kata Dr Aqua Dwipayana menguraikan.