sumedangekspres – Dunia film Indonesia sudah banyak memproduksi film bagi berbagai macam kalangan. Biasanya dalam film terdapat rate usia, yang secara tidak langsung menyatakan bahwa film tersebut dibatasi usia untuk ditonton.
Menurut WHO (2018), remaja adalah generasi muda berusia 10 hingga 19 tahun.
Namun kali ini kita akan membahas film yang aman dan direkomendasikan untuk kalangan remaja.
Simak 3 film Indonesia yang menginspirasi ini.
Laskar Pelangi (2008)
Film Laskar Pelangi diangkat dari novel berjudul sama karya Andrea Hirata.
Baca Juga:Lensa Kacamata Photocromic Atau Anti Radiasi: Mana Yang Lebih Ampuh Atasi Sinar UV?Obat Alami Atasi Hipertensi. Ini Deretannya!
Film yang cocok tonton remaja ini bercerita tentang perjuangan anak-anak di Pulau Belitung yang mengalami kesulitan bersekolah.
Tokoh utama film Laskar Pelangi adalah Ikal. Seorang siswa sekolah dasar muhammadiyah yang mempunyai minat yang kuat terhadap dunia sastra. Dia suka menulis puisi.
Ada juga siswa bernama Lintang, siswa SD Muhammadiyah merupakan siswa terpandai di sekolahnya karena kejeniusannya. Dia adalah putra seorang nelayan miskin dan bercita-cita menjadi ahli matematika.
Meski menghadapi berbagai kesulitan, Rintan, Mahal, Ikaru dan kawan-kawan mampu mengalahkan anak-anak dari sekolah terkemuka dalam kompetisi tersebut dan meraih hasil yang membanggakan.
Film yang bercerita tentang pendidikan, Laskar Pelangi tidak hanya menghadirkan potret pendidikan desa tetapi juga kisah persahabatan yang sangat dekat dan penuh makna.
Hafalan Shalat Delisa (2011)
Hafalan Shalat Delisa merupakan novel religi karya Terre Lie yang terbit pertama kali pada tahun 2007.
Novel ini bercerita tentang kejadian tsunami Aceh tahun 2004.
Ceritanya berfokus pada sudut pandang seorang anak berusia enam tahun bernama Delisa.
Baca Juga:Dikabarkan Akan Segera Tayang! The Interest: Simak Penjelasannya!The Interest: Film Thailand Terbaru. Yuk Kenalan Sama Pemeran Utamanya!
Pada tanggal 26 Desember 2004, sesaat sebelum tsunami melanda, Delisa dan ibunya sedang mempersiapkan ujian praktik shalat.
Tiba-tiba terjadi gempa yang sangat dahsyat dan keluarga Delisa merasakan ketakutan yang luar biasa.
Topik tsunami yang diangkat oleh Terre Lie dinilai sangat tepat.
Pasalnya novel ini berkaitan dengan bencana yang terjadi tepat 3 tahun setelah terbitnya novel tersebut.
Selain itu, ceritanya berfokus pada kengerian seorang gadis muda yang menyaksikan langsung tsunami Aceh.