BAHAYANYA PELANGGARAN ETIKA BISNIS DI ERA PERKEMBANGAN EKONOMI DIGITAL

BAHAYANYA PELANGGARAN ETIKA BISNIS DI ERA PERKEMBANGAN EKONOMI DIGITAL
0 Komentar

BAHAYANYA PELANGGARAN ETIKA BISNIS DI ERA PERKEMBANGAN EKONOMI DIGITAL

Oleh:

Nur Fadiyah Aqila

Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

E-mail: [email protected]

Pendahuluan

Ekonomi digital adalah dimensi ekonomi yang didasarkan pada penggunaan dan peningkatan teknologi informasi dan komunikasi digital. Ekonomi digital  berkembang pesat di Asia Tenggara dan potensi pasarnya sangat besar. Indonesia sendiri memiliki lima teknologi yang memiliki potensi terbesar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Ini adalah internet seluler, data besar, internet, otomatisasi pengetahuan, dan teknologi cloud.

Bisnis digital mendorong wirausahawan untuk menciptakan dan memanfaatkan teknologi dan rencana bisnis canggih untuk memperoleh keuntungan kompetitif sambil mempertimbangkan biaya, manfaat, dan pengorbanan tambahan ancaman (Banjarnahor 2022). Mengingat meningkatnya permintaan peningkatan kualitas produk dan layanan serta ekspansi global, perusahaan modern berusaha meningkatkan manfaat yang diberikan kepada pelanggan dengan mengadopsi teknologi digital dalam operasi online mereka. Transformasi digital adalah penggunaan teknologi digital dalam berbagai aspek masyarakat modern, melampaui keterampilan dan kompetensi digital. Ini mencakup kemampuan perusahaan untuk berhasil menerapkan teknologi dan proses baru untuk meningkatkan bisnisnya. (Sari 2019). Ketika dunia bisnis terus bertransformasi secara digital untuk memastikan keberlanjutan, peran strategi efektif yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini akan semakin muncul dalam rencana global untuk mencapai SDGs sebagai landasan keunggulan kompetitifnya. Penggunaan strategi penting bagi setiap bisnis karena menunjukkan rencana jangka panjang yang menggabungkan tujuan inti perusahaan (tujuan terkait) dan serangkaian langkah yang mendukungnya pencapaian tujuan tersebut.berhasil menjadi satu kesatuan yang koheren (Favari, 2020) . Model ini memiliki banyak implikasi yang membantu mempengaruhi keputusan para manajer modern ketika mengembangkan inisiatif dukungan strategis.

Dalam perdagangan internasional, hubungan antar negara, termasuk Indonesia, saling bersinergi untuk memenuhi kebutuhan nasional. Kerangka transformasi dimulai dengan hasil yang dicapai untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas  penggunaan digital dan mendorong inklusivitas (istilah yang mengacu pada melihat perspektif orang dan kelompok lain di seluruh dunia secara keseluruhan) Kami terus menciptakan banyak inovasi baru  untuk kepentingan kami. pelanggan. Di era digital (inklusi), kami berupaya memanfaatkan perspektif orang dan kelompok lain untuk memahami permasalahan. Digitalisasi ditandai dengan adanya masyarakat informasi yang ditandai dengan penggunaan teknologi pertukaran dan  komunikasi yang maju (Straubhaar, 2002).

0 Komentar