HASIL DAN PEMBAHASAN
Transformasi bisnis adalah penggunaan teknologi untuk menciptakan model, sistem, program, dan proses bisnis baru yang menghasilkan keuntungan, nilai, dan daya saing yang lebih baik. Perusahaan mencapai hal ini dengan mengubah proses dan model bisnis, meningkatkan kinerja dan keterampilan karyawan, serta mendiversifikasi pengalaman pelanggan/warga negara (Pryono dkk, 2020). Peluang digital melalui konektivitas online menjadi pendorong transformasi bisnis digital:
- Internet of Things/IoT ( menggabungkan sejumlah perangkat kedalam sistem yang kompleks).
- Kecerdasan buatan (menggunakan sistem yang meniru kemampuan manusia) dan komputasi kognitif (perpaduan antara kecerdasan buatan dan pemrosesan sinyal).
- Robotika tingkat lanjut (memanfaatkan robot semi-otonom).
- Teknologi cloud (perbaruan aplikasi dan platform sebagai layanan)
- Blockchain (mengganti berbagi data antar pengguna).
- Big Data (mengubah informasi pengambilan keputusan).
Namun, transformasi digital ialah sebuah tahapan yang melampaui teknologi. Yang lebih penting lagi, mereka merespons tantangan masa kini dengan cepat, mengembangkan keahlian teknologi digital yang kompetitif, dan menerapkan tahapan yang membantu perusahaan menjadi pemimpin industri. Transformasi digital akan berdampak besar terhadap perekonomian, memicu paradigma dan pendekatan baru dalam pembangunan ekonomi. Pengetahuan dan solusi berbasis pengetahuan merupakan inti dari ekonomi digital baru. Pengembangan bisnis digital adalah proses meningkatkan kemampuan digital perusahaan, menyelaraskan strategi, upaya pemasaran dan penjualan dengan target pasar dan pelanggan, serta memungkinkannya mendorong pertumbuhan yang menghasilkan pendapatan berharga. Tentu saja, pentingnya memberikan inovasi baru dan menerapkannya dalam perusahaan dapat meningkat drastis. Di masa lalu, pengembangan bisnis dipandang sebagai eksperimen dan inovasi dikesampingkan. Hal ini kini telah menjadi kebutuhan bagi perusahaan-perusahaan mapan dan merupakan kemampuan pembeda yang diperlukan untuk kesuksesan jangka panjang. Perilaku konsumen sedang berubah, begitu pula perilaku pelanggan bisnis di banyak industri (Putra, 2022).
Memulai usaha memerlukan respons terhadap tuntutan-tuntutan baru ini, keputusan yang sangat sulit jika perusahaan mengubah inti dari usahanya. Meski era digital saat ini tidak dapat dihindari, namun perlu dilakukan upaya untuk meredam pelanggaran etika perusahaan agar tidak berdampak buruk bagi masyarakat. Pelanggaran etika bisa terjadi dimana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Hanya sedikit perusahaan yang bersedia melakukan apa pun untuk menghasilkan keuntungan besar. Faktanya, penipuan ini tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang didirikan secara tidak etis tidak akan bertahan lama. Dalam menjalankan suatu usaha atau pekerjaan, perlu adanya rasa tanggung jawab dan aturan yang mengatur tindakan yang dilakukan.