sumedangekspres – Sering kali kita mendengar mengenai kelompok Hamas pada setiap pembahasan mengenai perang Israel-Palestina.
Dalam buku Islam Moderat dan Isu-Isu Kontemporer (2019) karya Ayang Utriza Yakin, DEA., Ph.D., disebutkan bahwa Hamas merupakan gerakan keagamaan nasionalis yang menggabungkan dakwah perdamaian tentang Islam dengan strategi perjuangan bersenjata.
Kelompok ini berjuang untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.
Berikut kita sedikit membahas mengenai sejarah Hamas.
Gerakan Hamas merupakan singkatan dari Harakah al-Muqawwamah al-Islamiyyah (Gerakan Perlawanan Islam) yang muncul pada tahun 1946, ketika kader Ikhwanul Muslimin (IM), sebuah gerakan Islam di Mesir, mendirikan cabang di Gaza.
Baca Juga:Rumah Produksi SinemArt: Ini Dia Deretan Sinetronnya!Penghargaan Soedirman Awards 2023: Diseleksi Oleh 3 Pakar, Siapa Saja Dewan Pakarnya?
Saat itu, pemerintah Mesir berupaya melarang operasi dan aktivitas IM di Mesir dan Gaza.
IM dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan dalam negeri dan berpotensi mengganggu gencatan senjata yang dicapai Israel dan Mesir pada tahun 1949.
Di Gaza, gerakan IM memiliki orientasi politik dan ideologi yang berbeda dibandingkan gerakan kemerdekaan Palestina lainnya.
Sedangkan orientasi politik IM Gaza lebih fokus pada rehabilitasi ekonomi dan sosial pengungsi Gaza yang terkena dampak perang melalui gerakan Mujamma’.
Pasca pecahnya Intifada Pertama, pimpinan IM Palestina membentuk organisasi yang lebih terpusat dan tertib untuk mencapai satu tujuan, yaitu Hamas.
Selain Hamas, ada juga kelompok Fatah yang juga memiliki tujuan serupa namun mengutamakan negosiasi dan perdamaian.
Setelah Israel menolak perjanjian perdamaian Organisasi Pembebasan Palestina yang diwakili oleh Fattah Yasir Arafat pada tahun 1993, Hamas semakin terlihat dalam perjuangannya melalui angkat senjata.
Tokoh Hamas
1. Syekh Ahmad Yasin
Tahun 1982, dia memimpin “Mujahidin Palestina” sampai dipenjara selama 13 tahun.
Ketika Hamas didirikan, dia ditunjuk sebagai pemimpin spiritual kelompok tersebut.
Baca Juga:Bisa Jadi Tempat Uji Nyali: Ini Deretan Tempat Seram Yang Bisa Kamu Datangi Saat Ke Korea!Terkenal Dengan Keindahannya, Ternyata 2 Pulau Di Korea Ini Memiliki Sejarah Kelam!
Namun tekanan berat dari militan Palestina membuat Israel membebaskan Yasin pada 1 Oktober 1997.
Yasin meninggal dunia pada tanggal 22 Maret 2004 usai melaksanakan sholat Subuh.
2. Abdul Aziz Ar-Rantisi
Abdul Aziz Ar-Rantisi juga menjadi salah satu penyelenggara lahirnya Hamas bersama Syekh Ahmad Yasin.
Tahun 1976 dia kembali ke Gaza dan bergabung dengan Ikhwanul Muslimin Palestina.
Dia juga sempat ditangkap Israel, namun dia dibebaskan pada tahun 1997.