Dia menganggap bahwa status Gibran di PDIP tidak perlu di dramatisir.
Pernyataan ini menciptakan banyak spekulasi.
Apakah PDIP akan mengambil tindakan tegas terhadap Gibran?
Dan jika iya, apa yang akan terjadi selanjutnya?
Pernyataan Komarudin ini seolah-olah memunculkan ancaman bagi Gibran, bahwa jika dia dipecat oleh PDIP, dia akan menciptakan narasi bahwa dia menjadi korban dari partai tersebut.
Reaksi Gibran Rakabuming
Namun, Gibran Rakabuming Raka dengan tegas membantah narasi tersebut.
Baca Juga:Program Studi Keperawatan UPI: Biaya, Matkul Smt 1 Hingga Smt 8Masyaallah, Balong Geulis Cibugel Sumedang Ini Indah Banget!
Dia menyatakan bahwa tidak akan ada narasi dizalimi oleh PDIP jika dia dipecat.
Pernyataan ini dia sampaikan dengan tegas dan jelas.
Gibran mengklaim bahwa dia tidak akan mencari simpati dengan menciptakan narasi tentang dirinya yang dizalimi.
Pernyataan Gibran ini mencerminkan keyakinannya pada langkah politik yang telah dia ambil.
Dia tampak percaya diri dengan keputusannya untuk menerima tawaran menjadi cawapres Prabowo, meskipun itu berarti berpotensi kehilangan dukungan dari PDIP.
Status Gibran di PDIP
Ketika kita melihat perkembangan terbaru, secara de facto, Gibran sudah bukan lagi kader PDIP.
Dia telah secara terang-terangan menerima tawaran dari Prabowo Subianto untuk menjadi cawapresnya.
Ini adalah langkah yang membuat posisinya di PDIP semakin meragukan.
Sebelumnya, Gibran selalu menyatakan bahwa dia tegak lurus terhadap arahan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga:Ganjar: Banteng Tidak Cengeng, Tapi Kalau Dilukai Bakal NyerudukOlahraga Rutin LE SSERAFIM: Rahasia Memiliki Tubuh Proporsional Ala Idol K-Pop
Namun, dengan menerima tawaran dari pihak lain, terutama dari salah satu lawan politik Prabowo, hal ini menciptakan ketidakpastian tentang kesetiaannya terhadap PDIP.
Desakan Pengembalian KTA
Di sisi lain, selain narasi dizalimi, muncul pula desakan untuk pengembalian Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.
Beberapa pihak menuntut agar Gibran mengembalikan KTA PDIP-nya karena telah menerima tawaran dari Prabowo.
Meskipun Komarudin Watubun menganggap bahwa hal ini tidak perlu didramatisir, desakan tersebut tetap ada.
Ini menciptakan situasi yang semakin rumit bagi Gibran.
Pengembalian KTA akan menjadi simbol keputusannya untuk benar-benar meninggalkan PDIP.
Meskipun perdebatan ini bisa dianggap sebagai masalah administratif, tetapi dalam dunia politik, simbolisme memiliki arti yang sangat penting.
Pesan dari Komarudin
Komarudin Watubun juga memberikan pesan kepada politikus muda seperti Gibran.