Kades Ngamuk Gara-gara Tugu Dibongkar-

ATEP BIMO AS/SUMEKS TUNJUKKAN: Aparat Desa Cibeureuyeuh Dasep Hermawan menunjukkan material tugu sisa pembongkaran di Desa Cibeureuyeuh-Narimbang, baru-baru ini.
ATEP BIMO AS/SUMEKS TUNJUKKAN: Aparat Desa Cibeureuyeuh Dasep Hermawan menunjukkan material tugu sisa pembongkaran di Desa Cibeureuyeuh-Narimbang, baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangekspres-Kades Ngamuk Gara-gara Tugu Dibongkar– Kepala Desa Cibeureuyeuh Kecamatan Conggeang, Totong menyesalkan adanya pembongkaran tugu batas Desa Cibeureuyeuh-Narimbang, oleh pihak yang memperbaiki Jalan Legok-Conggeang.

Kepala Desa Cibeureuyeuh sempat marah-marah dan memblokade jalan dengan cara memalangkan motor. Bahkan, jalan Conggeang Legok sempat macet. Pembongkaran tugu sendiri diduga dilakukan pada Rabu (1/11) malam.

“Kami menyesalkan pembongkaran tugu batas desa yang mengandung sejarah ini. Seharusnya, pembongkaran sendiri dilakukan disertai kesanggupan pihak pemborong, untuk membangun kembali tugu tersebut,” katanya kepada Sumeks di lokasi tugu batas desa, Kamis (2/11).

Kades Ngamuk Gara-gara Tugu Dibongkar

Baca Juga:Perbaikan Jalan Harus BerkualitasDugaan Kasus Tandatangan Palsu Memanas

Diakui, sebelumnya pihak kontraktor telah memberitahukan kepada Pemerintah Desa Cibeureuyeuh akan membongkar tugu tersebut. Namun, hal itu tidak disertai kesanggupan membangun kembali tugu tersebut.

“Kami tidak mempermasalahkan pembongkaran tugu, yang kami masalahkan adalah kesanggupan kontraktor untuk membangun kembali tugu tersebut,” ujarnya.

“Kami khawatir ketika jalan beres, kontraktor pergi dan tidak membangun kembali tugu tersebut, malah meninggalkannya. Makanya, kami protes,” jelasnya.

Totong meminta, terkait desain tugu yang akan dibangun nantinya seperti desain awal, tidak perlu berubah.

“Kami tidak meminta berubah, hanya desain awal saja karena Tugu tersebut mengandung cukup sejarah bagi warga Kecamatan Conggeang,” jelasnya.

Dijelaskan, tugu tersebut dibangun pada tahun 1963, sehingga sudah cukup panjang perjalanan sejarah tugu tersebut.

“Kami hanya menginginkan tugu tersebut dibangun kembali ada karena mengandung sejarah,” jelasnya.

Baca Juga:Wisata Kalapa Ciung Terkendala Sumber AirPuluhan Korban Longsor Terlantar

Sementara itu, perwakilan pelaksana pembangunan Jalan Legok – Conggeang dari PT Bina Cipta Utama (BCU) Imanuel mengatakan pihaknya menginginkan pembangunan jalan ruas Legok-Conggeang kondusif, warga tidak terganggu serta tidak ada yang dirugikan.

“Terpenting kita sama-sama setuju, sama-sama mengetahui di lapangan seperti apa. Nanti hasil akhirnya bagaimana terpenting kita bisa sepakat dan masing-masing tidak ada yang dirugikan,” katanya. (bim)

 

0 Komentar