Puluhan Korban Longsor Terlantar

PENUH PILU: Pasaribu bersama korban longsor lainnya saat melihat lokasi pasca bencana longsor, yang menewaskan anak dan istrinya di Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung, baru-baru inil
PENUH PILU: Pasaribu bersama korban longsor lainnya saat melihat lokasi pasca bencana longsor, yang menewaskan anak dan istrinya di Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung, baru-baru inil
0 Komentar

sumedangekspres- Puluhan Korban Longsor Terlantar CIMANGGUNG – Pacsa longsor dua tahun lalu 25 kepala keluarga (KK) yang belum memiliki rumah relokasi. Mereka terpaksa tinggal di kontrakan dengan biaya pribadi, karena rumah kontrakan yang sebelumnya dibiayai oleh pemerintah telah berakhir.

Kini korban bermukim sementara di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung. Bahkan, hingga saat ini para korban longsor tidak lagi menerima bantuan yang biasanya disalurkan oleh pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Saya sudah diusir karena rumah kontrakan bagi korban longsor tidak lagi dibayar oleh pemerintah Kabupaten Sumedang,” Ujar slah satu korban longsor, Pasaribu.

Baca Juga:Kades Jatimulya Dukung Perbaikan Jalan KabupatenKades : Aktivitas Warga Terhambat Jalan Rusak

Pasaribu yang masih berjuang untuk mendapatkan tempat tinggal layak, mengharapkan agar pemerintah segera membangun rumah relokasi seperti yang telah diterima oleh warga korban lainnya. Rumah yang dimilikinya saat ini merupakan satu-satunya rumah yang tersisa setelah rumahnya terkena longsor pada tahun 2021, yang juga merenggut nyawa empat anggota keluarganya, termasuk istri dan tiga anaknya.

“Sekarang saya tinggal bersama satu anak yang terhindar dari maut di rumah kontrakan dengan biaya sendiri,” kata Pasaribu dengan nada pilu.

Puluhan Korban Longsor Terlantar

Pasaribu mengungkapkan kekecewaannya karena janji pemerintah untuk memberikan rumah relokasi kepada korban longsor seperti dirinya belum terealisasi hingga hari ini.

Menurut Pasaribu, saat peristiwa longsor terjadi, pemerintah telah menjanjikan rumah relokasi seperti warga zona merah lainnya yang kini sudah memiliki rumah tinggal sendiri di lokasi perumahan SBG Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung.

“Kami belum memiliki kepastian apa pun tentang apakah kami, sebagai korban longsor yang rumahnya hancur, akan mendapatkan rumah relokasi atau harus terus tinggal di kontrakan dengan biaya pribadi. Saya mohon kepada pemerintah untuk membantu kami korban longsor,” pintanya. (kos)

Puluhan Korban Longsor Terlantar

 

0 Komentar