Masih dilestarikan masyarakat lokal: Tarawangsa kesenian daerah Sumedang

Tarawangsa kesenian daerah Sumedang
Tarawangsa kesenian daerah Sumedang(shoppe.co,id)
0 Komentar

sumedangekspres-Tarawangsa kesenian daerah Sumedang, mungkin kamu sudah tidak asing mendengar kesenian yang masih dilestarikan di Jawa Barat khususnya daerah Sumedang.

Tarawangsa merupakan tradisi jenis seni pertunjukan yang dibalut dengan musik musik tradisional. Sebagai simbol sosial-ekonomi masyarakat daerah agraris (bercocok tanam), Tarawangsa lahir karena proses dialektika antara ekonomi dan kreasi masyarakat tani yang berangsung lama.menunjukan bahwa kearifan lokal pada tarawangsa tidak berangkat dari ruang hampa, di dalamnya penuh identitas kultur masyarakat yang melingkupinya

alat musik tarawangsa dimainkan dengan cara digesek. Dalam pentunjukan kesenian, alat musik tarawangsa dimainkan bersama jentreng yang dimainkan dengan cara dipetik. Sebagai alat musik bentuk tarawangsa terbuat dari kayu berleher panjang dengan jumlah dawai antara 2 sampai 3 utas.Bentuk tarawangsa ini sedikit berbeda dari alat musik gesek pada umumnya, seperti rebab. Sementara, bentuk tarawangsa satu dengan yang lainnya pun tidak sama persis Contoh tarawangsa Pangguyangan dan tarawangsa Sumedang, perbedaan terletak pada panjanng leher dan motif ukiran yang menghiasai bagian kepala.

Sejarah Tarawangsa

Baca Juga:Gibran mau taklukan PDI Perjuangan: Perbicangan politik semakin memanas!Anak Mahfud MD Jadi sorotan: Kehidupan pribadi keluarga diulik netizen!

Tidak diketahui secara pasti kapan tarawangsa mulai ada di kalangan masyarakat Sunda. Namun kata Tarawangsa dapat ditemukan di sejumlah dokumen dan kitab-kitab lawas yang dibuat pada abad ke-10. Di kitab kuno yang ditemukan di Bali pada abad tersebut, ada kata “trewasa” dan “trewangsah” di dalamnya yang merupakan sebutan lain untuk tarawangsa. Pada saat itu, kesenian sudah hidup di kalangan masyarakat Sunda, Jawa, dan Bali.

Kata tarawangsa juga ditemukan di kitab kuno Sewaka Darma, dimana tarawangsa disebut sebagai alat musik. Tarawangsa adalah pengembangan dari alat musik rebab yang sudah ada di Jawa sekitar abad ke-15 ketika agama Islam mulai berkembang.

Nama tarawangsa sendiri memiliki makna yang cukup dalam. Istilah tersebut merupakan gabungan dari tiga kata: ta, ra, dan wangsa. “Ta” merujuk pada “meta” yang dalam bahasa Sunda artinya pergerakan. “Ra” berasal dari bahasa Arab, yang artinya adalah api agung atau besar atau matahari. Sedangkan “wangsa” adalah sinonim dari kata bangsa.

0 Komentar