sumedangekspres –Target PTSL BPN Capai 99 Persen- BPN Sumedang mengelar Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2023. Kepala Kantor BPN Sumedang Wijarnako, melalui Kasubag TU BPN Abdul Rosyid mengatakan, untuk proses pemberkasan sudah melebihi 99 persen, selanjutnya tinggal proses pencetakan, pengumuman, sampai dengan proses penyerahan Sertifikat.
“Maka dari itu mohon doa restu untuk seluruh warga Sumedang. Semoga proses penyerahan bisa cepat,” ujar Kasubag.
Kemudian, lanjutnya, untuk menunjang realisasi pencairan anggaran, pihaknya meminta bantuan dan partisipasi pengumpul data (Puldata) diareal penunjukan lokasi (Penlok) untuk segera mengajukan pencairan honor Puldatanya. Agar selain progres fisik yang baik, proses pencairan pun bisa mendukung.
Baca Juga:Deklarasi Damai Wujudkan Pemilu SuksesPemotor Lempari Kaca Mobil
Terkait dengan kuota Program PTSL tahun 2024, Abdul Rosyid mengatakan, khususnya untuk sertifikasi informasi sementara yang dia dapat untuk Kabupaten Sumedang.
Target PTSL BPN Capai 99 Persen
“Alhamdulillah untuk program PTSL khusunya sertifikasi untuk tahun depan ada penambahan, tahun ini kan sebanyak 37.500. Tahun depan sesuai konsep direncanakan kurang lebih sekitar 75.000. kalau tidak ada perubahan karena target PTSL kami dapatnya top down,” ucapnya.
Abdul Rosyid mengatakan, karena program PTSL adalah uang negara, maka semua bidang yang ada di Kabupaten Sumedang khususnya, bisa cepat terpetakan.
“Karena tanpa ini semua maka program yang sudah dicanangkan oleh pak Presiden tidak bisa berjalan dengan baik. Sehingga mohon dengan sangat mulai dari proses pengumpulan berkas sampai dengan nanti penyerahan sertifikasinya BPN Sumedang agar didukung. Serta kami juga meminta dukungan untuk program kegiatan-kegiatan yang ada di BPN. Terutama penunjukan batas untuk Peta Bidang Tanah (PBT),” imbuhnya.
Target PTSL BPN Capai 99 Persen
Dia menjelaskan pada tahun ini untuk program PBT kantor BPN Sumedang dapat penambahan 20.000. Tapi dikarenakan antusias masyarakat yang kurang sehingga target PBT masih belum tercapai Minggu ini.
“Jadi bagi desa-desa yang dijadikan Penlok untuk menjadi lokasi penerbitan PBT dimohon partisipasinya. Mulai dari penunjukan batas sampai dengan pemberkasan, apabila dalam proses penunjukan batas tidak tepat waktunya dengan dengan juru ukur, bisa dengan pembuatan patok di batas-batas bidangnya. Sehingga nanti ketika petugas ukur melakukan pengukuran, bisa berdasarkan patok yang sudah ada,” katanya.