Menurut Widyo, rumput itu memiliki nama latin Alternanthera Amoena. “Saat itu Baron Baud bertanya pada penduduk setempat terkait nama rumput di Jatinangor itu. Para penduduk kemudian mengatakan rumput itu bernama Jatinangor. Dari situ, Baron kemudian menamakan perkebunannya dengan nama Djati Nangor,” kata Widyo.
Sebelum dinamakan Perkebunan Jatinangor, awalnya daerah itu namanya Tjikiroeh yang kemudian ditingkatkan jadi onderdistrict Tjikeroeh karena termasuk dalam district (kawedanan) Tanjungsari (sekarang Cikiruh berubah menjadi Desa Cikeruh dan kemudian jadi Kecamatan Cikeruh).
Pada 2001 nama Jatinangor diresmikan sebagai nama Kecamatan. Meskipun begitu, beberapa penduduk di Jatinangor kerap menjelaskan bahwa nama Jatinangor berasal dari kata “Jatina ngora” atau dalam bahasa Sunda berarti Jatinya muda.
Itulah informasi mengenai Sejarah nama Jatinangor. Semoga bermanfaat!