KH Abdul Chalim: Pahlawan Nasional Asal Majalengka Jawa Barat

KH Abdul Chalim: Pahlawan Nasional Asal Majalengka Jawa Barat
KH Abdul Chalim: Pahlawan Nasional Asal Majalengka Jawa Barat (ist/dok NU)
0 Komentar

sumedangekspres – Dalam rangka peringatan Hari Pahlawan, Pemerintah Indonesia dengan resmi merilis nama-nama calon penerima gelar Pahlawan Nasional Tahun 2023. Presiden menetapkan enam pahlawan nasional, di antaranya adalah tokoh yang berasal dari Jawa Barat, yakni KH. Abdul Chalim.

KH. Abdul Chalim dilahirkan di Leuwimunding, Majalengka, pada tanggal 2 Juni 1898. Ia merupakan anak dari seorang Kuwu/Kepala Desa bernama Kedung Wangsagama, dan ibunya adalah Satimah. Kakeknya, seorang Kepala Desa Kertagama, juga merupakan keturunan Pangeran Cirebon melalui Buyut Liuh. Silsilah KH. Abdul Chalim menghubungkan ke Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Djati.

Sejak muda, KH. Abdul Chalim menunjukkan bakat dan semangat kepemimpinan yang luar biasa. Pendidikannya dimulai dari pondok pesantren lokal, dan kemudian ia mengejar ilmu agama secara mendalam. Kepeduliannya terhadap masyarakat dan semangat perjuangan untuk keadilan menjadikan KH. Abdul Chalim sebagai sosok yang dihormati di kalangan warga.

Baca Juga:Konsekuensi Pidana Bagi Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang Mengundurkan DiriPeran Orangtua dalam Pemantauan Aktivitas Digital Generasi Z

KH. Abdul Chalim juga merupakan pembina kerohanian organisasi semi militer Hizbullah, pendiri Hizbullah untuk wilayah Majalengka dan Cirebon, serta pejuang Hizbullah di beberapa medan pertempuran yaitu Cirebon, Majalengka, dan Surabaya.

Karena semangat dan pejuangannya, ia dikenal sebagai Muharrikul Afkar yang artinya penggerak dan pembangkit semangat perjuangan. Ia juga pernah mendapat sebutan “Mushlikhu Dzatil Bain” (pendamai dari kedua pihak yang berselisih) karena sering mendamaikan para ulama yang bersitegang. Ia juga pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).

Peran besar KH. Abdul Chalim dalam perjuangan kemerdekaan dan pengabdian terhadap tanah airnya membuatnya layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Dedikasinya dalam memajukan pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di Jawa Barat, menjadi sorotan utama dalam penilaian penerimaan gelar tersebut.

Sebagai bagian dari upaya untuk mengenang dan memahami sejarah perjuangan nasional, penetapan KH. Abdul Chalim sebagai Pahlawan Nasional adalah langkah penting. Bukan hanya sebagai penghargaan, tetapi juga sebagai inspirasi bagi generasi muda untuk terus menggali potensi diri dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Dengan demikian, peringatan Hari Pahlawan tahun ini menjadi momentum yang istimewa. Kita tidak hanya mengenang jasa-jasa para pahlawan masa lalu, tetapi juga mengakui peran tokoh kontemporer seperti KH. Abdul Chalim yang turut berjuang demi kemerdekaan dan pembangunan Indonesia.

0 Komentar