Keunikan ini membuat pohon bungur dapat tumbuh baik di berbagai kondisi tanah, termasuk tanah kering yang kurang subur atau tanah liat berpasir.
Selain itu, pohon bungur memiliki preferensi terhadap iklim basah hingga agak kering dengan tipe curah hujan C pada ketinggian 0 sampai 800 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Dengan karakteristik yang sangat spesifik ini, pohon bungur menjadi penanda ekologis dan geografis yang mampu tumbuh subur di wilayah tertentu.
Baca Juga:Mayat yang Tergeletak di Badan Jalan Ganeas Diduga Korban Tabrak Lari, Bukan Korban BegalIni Kronologi dan Identitas Mayat yang Ditemukan di Tengah Jalan Ganeas
Menggali lebih dalam, pohon bungur bukan hanya sebagai elemen estetika atau simbol keberadaan sejarah.
Pohon ini juga memiliki peran ekologis yang penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
Sebagai pohon yang dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah dan iklim, pohon bungur menjadi bagian integral dari ekosistem setempat.
Sebagai penutup, keberadaan pohon bungur ‘raksasa’ di Dusun Tenjolaut bukan hanya sebagai keindahan alam yang memukau, tetapi juga sebagai pewaris sejarah dan penjaga lingkungan.
Dalam keragaman kehidupan, pohon ini menunjukkan bahwa alam dan sejarah saling terkait, menciptakan warisan yang patut dilestarikan.
Seiring waktu terus berjalan, semoga pohon bungur di Dusun Tenjolaut tetap kokoh berdiri, menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang sejarah Sumedang Larang.
sumber: detik