sumedangekspres – Bazar di Event MTQ Sumedang: Menghadirkan Kemeriahan dan Meningkatkan Perekonomian Lokal, Minggu ini, Kabupaten Sumedang akan menjadi saksi dari keseruan acara tahunan yang ditunggu-tunggu, yaitu Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 22 hingga 24 November 2023.
Namun, kegembiraan tidak hanya terbatas pada lomba-lomba Al-Quran yang akan digelar, tetapi juga pada sentuhan kemeriahan lainnya bazar dan pasar murah yang akan turut memeriahkan suasana.
Menghadirkan Kemeriahan dan Meningkatkan Perekonomian Lokal Bazar di Event MTQ Sumedang
Menurut Kepala Bagian Kesra Setda Sumedang, H Saeful Amin, pelaksanaan bazar dan pasar murah ini merupakan bagian integral dari keseluruhan acara MTQ.
Baca Juga:Memperingati Ulang Tahun Desa Sukatali dan Harapan Masa DepanKKN Tematik Gotong Royong: Menuju Transformasi Desa dan Perubahan Sosial
“Kami mengundang semua peserta dan pengunjung untuk memanfaatkan bazar dan pasar murah ini,” ujarnya dengan antusias pada konferensi pers Senin lalu.
Lokasi yang dipilih untuk penyelenggaraan bazar dan pasar murah ini adalah di sekitar Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), yang telah menjalin kerja sama erat dengan DiskopUKMPP Sumedang serta para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut.
Menurut Saeful, tujuan dari kegiatan ini tidak hanya untuk memeriahkan MTQ, tetapi juga untuk memberikan dorongan ekonomi bagi penduduk setempat.
“Kami berharap bahwa gelaran MTQ ini akan membawa efek positif yang meluas, salah satunya adalah dalam meningkatkan perekonomian warga,” tambahnya dengan penuh keyakinan.
Lebih dari sekadar bazar, panitia acara juga telah menyiapkan pawai taaruf yang akan melibatkan peserta dari 26 Kecamatan.
Namun, tidak hanya sebagai pawai biasa, Saeful menjelaskan bahwa panitia telah mendorong setiap kafilah dari Kecamatan untuk menampilkan seni dan kreasi yang unik.
“Kami memberikan himbauan kepada seluruh kafilah untuk berpartisipasi dalam pawai taaruf ini dengan keunikan dari daerah masing-masing,” ungkapnya.
Baca Juga:Dinding Kesenjangan Generasi: Transformasi Pemikiran Ekonomi dan KebijakanMenggali Potensi Ibu Kota Nusantara (IKN) Sebagai Mesin Penggerak Ekonomi Kaltim
Namun, dalam semangat kerjasama dan penghargaan terhadap persiapan setiap kafilah, Saeful menegaskan bahwa pihaknya tidak memaksa setiap peserta untuk menampilkan kreativitasnya jika belum siap. “Kami memberikan kebebasan kepada kafilah, kami menghormati kesiapan mereka.
Yang siap, kami akan sangat senang melihat kreasi mereka. Yang belum siap, kami tetap menghargai dan tidak memaksa,” tegasnya.