sumedangekspres – Angka Kemiskinan di Sumedang Turun Ekstrem, Ini 4 Sreategi Pemkab!
Pemerintah Kabupaten Sumedang merancang skala prioritas untuk mengatasi kemiskinan, yang kemudian diimplementasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024.
Herman Suryatman, Pelaksana Tugas (Pj) Bupati Sumedang, menjelaskan bahwa penyusunan APBD didasarkan pada skala prioritas daerah yang diselaraskan dengan kebijakan pusat dan provinsi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Herman menjelaskan bahwa terdapat empat strategi untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di Sumedang melalui intervensi APBD 2024.
Baca Juga:Sah! Segini Perkiraan UMP di Sumedang dan Pangandaran yang Berlaku Tahun 2024Netralitas ASN di Sumedang Pada Pemilu 2024 Terus Diingatkan
Pertama, mengurangi beban pengeluaran melalui program perlindungan sosial seperti JKN APBD, rantang simpati, PKH, sembako, rutilahu, dan air bersih.
Kedua, meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melalui program pemberdayaan masyarakat dan UMKM, seperti penyediaan sarana dan prasarana untuk UMKM, kelompok usaha bersama, Usaha Peningkatan Pendapatan Akseptor (UPPKA), bantuan ternak, ikan, dan pelatihan kewirausahaan.
Ketiga, meminimalkan wilayah kantong kemiskinan melalui peningkatan akses layanan dasar dan konektivitas antar wilayah, seperti pembangunan sekolah, puskesmas, atau pustu.
Keempat, membangun karakter atau mengubah pola pikir melalui character building, seperti program sekoper cinta dan peningkatan kapasitas program pendamping.
Untuk mengatasi stunting, Pemkab Sumedang telah menetapkan target zero new stunting, yang berarti tidak ada lagi bayi yang lahir dalam kondisi stunting.
Herman menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumedang saat ini fokus menangani stunting dari hulu sampai hilir, melibatkan remaja, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-59 bulan.
Demikian pembahasan mengenai Angka Kemiskinan di Sumedang Turun Ekstrem, Ini 4 Sreategi Pemkab!***