Israel mengakui bahwa perempuan dan anak-anak telah terbunuh di Gaza, namun mengklaim jumlah korban tewas yang dilaporkan di wilayah yang dikuasai Hamas tidak dapat dipercaya, menurut The Times.
Militer Israel tidak menyebutkan jumlah korbannya, namun mereka membantah menargetkan warga sipil.
“Kami melakukan banyak hal untuk mencegah dan, jika memungkinkan, meminimalkan pembunuhan atau cedera warga sipil.
Baca Juga:Coldplay Sumbang Kapal Pembersih Sampah, Segini Harganya!Sri Mulyani: Tanpa Pembiayaan, Atasi Perubahan Iklim Cuma Jadi Mimpi
Kami fokus pada Hamas,” klaim Jonathan Conricus, juru bicara militer Israel, kepada outlet tersebut.
Pada hari Jumat, Israel menyetujui gencatan senjata selama empat hari dengan imbalan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.
Hamas membebaskan total 25 sandera, termasuk 13 warga Israel dan 11 warga asing, termasuk 10 dari Thailand dan satu dari Filipina, pada hari yang sama.
Demikian pembahasan mengenai Penggunaan Bom Besar Amerika di Gaza Jadi Bukti Kekejaman Israel.***