sumedangekspres– Kutu bisa mengetahui evolusi dan perpindahan manusia di berbagai benua, manfaat kutu rambut ini menjadikan catatan arkeologi tidak lagi satu-satunya bukti utama perjalanan manusia ribuan tahun yang lalu. Sebab, kutu rambut membawa bukti DNA tentang perjalanan manusia di masa lalu.
Mereka melakukan perjalanan keliling dunia bersama manusia. Di sisi lain, kutu juga adalah organisme yang mampu bergerak sendiri (misalnya, dari satu kepala ke kepala lainnya). Kemampuan ini memberikan wawasan tentang apa yang terjadi selama kita bersama kutu tersebut
Kutu Migrasi Bareng Manusia
Berbeda dari analisis oleh ilmuwan lainnya yang lazim menggunakan fosil untuk mengetahui jejak makhluk hidup pada zaman dahulu, penelitian baru-baru ini di jurnal PLOS One melibatkan kutu sebagai subjeknya. Langkah ini diambil karena kutu dinilai dekat dengan manusia sejak lama.
Baca Juga:MUI buka suara terkait pasukan yang pro Israel: Bagaimana tindak selanjutnya?Dirumah banyak lalat dan mengganggu kenyamanan? Inilah Bahan dapur yang dibenci lalat!
Keterkaitan erat kutu rambut dan manusia dibuktikan dengan temuan kutu tertua dari 10.000 tahun di Brazil pada 2000. Temuan ini menunjukkan bahwa kutu sudah hidup berdampingan dengan manusia untuk waktu yang lama. Karenanya, kutu sangat berguna untuk memahami sejarah dan hubungan evolusi antara hewan parasit ini dan manusia.
Dalam penelitian ini, para Ilmuwan melakukan analisis genetik terhadap 274 kutu manusia dari 25 lokasi geografis berbeda di seluruh dunia. Analisis tersebut menunjukkan, kelompok kutu berbeda ditemukan di beberapa lokasi. Kelompok pertama ditemukan di seluruh dunia, sedangkan kelompok kedua ditemukan di Eropa dan Amerika saja.
Berdasarkan studi, kemungkinan besar kutu-kutu tersebut datang ke Amerika Utara dalam dua gelombang migrasi manusia. Pertama, saat manusia menyeberangi jembatan, yang dikenal sebagai teori Bering Land Bridge. Penyeberangan dari Asia ke Amerika ini terjadi sekitar 16.500 tahun lalu.
Sedangkan gelombang migrasi kedua dinilai terjadi saat masa penjajahan Eropa di Amerika. Bukti genetik di kutu rambut mencerminkan perpindahan manusia ke Amerika setelah kedatangan Christopher Columbus pada akhir tahun 1400-an di sana. Peristiwa ini terjadi setelah kolonisasi di Asia dan Eropa.
“Kutu rambut di Amerika Tengah memiliki latar belakang Asia, yang dikaitkan dengan berdirinya benua Amerika, sedangkan kutu di Amerika Selatan memiliki tanda-tanda kedatangan orang Eropa,” ungkap Ariel Toloza, seorang ahli toksikologi serangga di Consejo Nacional de Investigaciones Científicas y Técnica (CONICET), Argentina.