sumedangekspres – Pada acara Dialog Terbuka Muhammadiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, calon presiden Anies Baswedan memberikan kritik tajam terkait Proyek Strategis Ibu Kota Nusantara (IKN).
Anies Baswedan menekankan potensi ketimpangan yang mungkin timbul akibat pembangunan kota baru. Salah satu pokok kritik Anies Baswedan adalah kekhawatirannya terhadap kemungkinan adanya ketimpangan antara IKN dan daerah di sekitarnya.
Menurutnya, perpindahan ke ibu kota dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi dan sosial yang berdampak buruk bagi daerah sekitarnya.
Baca Juga:Misteri Kehilangan Uang Warga Dusun Cibubuhan: Diduga Ada Tuyul Menyusup, Benarkah?Alokasi Tiket Gratis Antarmoda ke BIJB Kertajati: Damri Mendominasi
Menurut Anies, jika tujuan utama IKN adalah pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia, maka pendekatan yang lebih bijak adalah dengan membangun kota kecil menjadi kota menengah, dan dari kota sedang menjadi kota besar.
Ia berpendapat, dalam pembangunan nusantara, perlu lebih banyak perhatian diberikan pada pemberdayaan daerah di seluruh tanah air.
Anies Baswedan juga mengkritik langkah-langkah yang diambil pemerintah, menilai bahwa implementasi IKN tidak sesuai dengan tujuannya yang seharusnya mengurangi disparitas antarwilayah.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menganggap bahwa strategi pembangunan Nusantara justru dapat menciptakan masalah baru.
Presiden Joko Widodo, merespons kritik tersebut, dengan tegas membantah pandangan Anies. Menurut Jokowi, pemindahan ibu kota baru tidak akan menimbulkan ketimpangan baru.
Sebaliknya, beliau menekankan pentingnya menjadikan Indonesia sebagai pusat perhatian global, bukan hanya fokus pada pulau Jawa yang saat ini menyumbang mayoritas ekonomi nasional.
Jokowi memandang bahwa pertumbuhan ekonomi juga terjadi di pulau-pulau lain, dan IKN menjadi instrumen penting untuk menciptakan pemerataan ekonomi dan penduduk.
Baca Juga:Cuaca Sumedang dan Wilayah Lainnya di Jawa BaratJembatan Dayeuhkolot Akan Diperbaiki Tahun 2024 Setelah Mengalami Keretakan
Meskipun menyadari bahwa proses tersebut membutuhkan waktu yang tidak singkat, Jokowi optimis bahwa IKN akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang.
Selain Jokowi, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia juga memberikan tanggapan terhadap pernyataan Anies Baswedan. Menurut Bahlil, pola pikir Anies yang menganggap pembangunan IKN menimbulkan ketimpangan adalah penyesatan.
Bahlil meyakini bahwa IKN justru akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan dan wilayah sekitarnya, memberikan peluang pembangunan yang merata di seluruh Indonesia.
Debat kritis ini mencerminkan perbedaan pandangan yang mendasar antara para pemimpin tentang arah pembangunan negara, menyoroti kompleksitas dan tantangan yang terkait dengan proyek strategis sebesar IKN.***